Oleh Achmad Nur Hidayat MPP, Ekonom & Anggota Dewan Pakar Timnas AMIN

Dalam Konferensi Pemuda Pemulihan Indonesia, calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menyuarakan pandangannya terhadap konsep Food Estate sebagai upaya mencapai ketahanan pangan yang merata di seluruh Indonesia.

Menurut Anies, pendekatan yang lebih efektif adalah melalui pertanian kontrak yang telah berhasil ia implementasikan selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Dengan menerapkan konsep kontrak, petani kini memiliki kepastian pembeli untuk hasil pertaniannya, yang pada gilirannya memberikan stabilitas pasokan dan mendukung modernisasi pertanian.

Anies mencermati kelemahan dalam pendekatan Food Estate, yang dapat meningkatkan kesenjangan antara petani dan korporasi serta berpotensi merusak ekologi.

Ia menegaskan bahwa pembangunan pusat pertanian baru berbasis korporasi terlalu fokus pada Jakarta, sementara petani di seluruh Indonesia terabaikan. Pendekatan kontrak, seperti yang telah diterapkan di Jakarta, dianggapnya sebagai solusi yang lebih inklusif.

Dalam kerjasama ini, petani tidak hanya memiliki kepastian penjualan selama periode waktu tertentu, namun juga didorong untuk mengadopsi mekanisasi pertanian dan memperkuat koperasi petani.

Anies mengusulkan solusi alternatif dengan meningkatkan konsep kontrak pertanian, di mana pemerintah mendukung pertanian tradisional agar dapat mengalami modernisasi dan efisiensi.

Upaya ini diharapkan memberikan kepastian kepada petani, mendorong produksi pertanian secara kolektif, dan memberikan akses ke kredit untuk mekanisasi pertanian.

Rekomendasi ini mengarah pada konsep inklusif yang memberdayakan petani di seluruh Indonesia, memastikan keberlanjutan pasokan, dan mendukung kesejahteraan mereka.

Dengan pandangannya terhadap Food Estate, Anies Baswedan menawarkan visi alternatif yang berfokus pada pertanian kontrak untuk mencapai ketahanan pangan.

Pandangan ini memberikan landasan untuk mewujudkan keadilan bagi petani di seluruh Indonesia dan memastikan bahwa mereka mendapatkan perhatian yang layak.

Dalam konteks ini, pendekatan yang lebih terarah, inklusif, dan memberikan kepastian kepada petani dapat menjadi kunci keberhasilan menuju ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Program ketahanan pangan yang diperkenalkan oleh Anies Baswedan, dengan fokus pada konsep pertanian kontrak, dianggap sebagai langkah yang positif dan bijaksana. Pendekatan ini tidak hanya memberikan kepastian kepada petani, tetapi juga memperkuat koperasi dan mendorong modernisasi pertanian.

Dengan cara ini, program tersebut tidak hanya mengatasi ketidaksetaraan di antara petani dan korporasi, tetapi juga memberikan solusi berkelanjutan untuk kebutuhan pangan nasional.

Melalui pandangan dan solusi konkretnya terkait ketahanan pangan, Anies Baswedan menunjukkan pemahaman yang mendalam terhadap isu-isu penting di Indonesia.

Dengan rekam jejak positifnya sebagai Gubernur DKI Jakarta, di mana ia berhasil mengimplementasikan konsep pertanian kontrak, Anies layak dianggap sebagai calon yang potensial untuk memimpin Indonesia sebagai presiden pada tahun 2024.

Keterlibatannya dalam memperhatikan petani dan mengarahkan kebijakan yang inklusif menunjukkan kepemimpinan yang diperlukan untuk memajukan negara ini ke arah yang lebih baik.