Kamis, 23 Juni 2022

Jakarta – Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat menyoroti kemajuan transportasi yang ada di DKI Jakarta.

Dalam pembahasan mengenai HUT DKI Jakarta ke-495, Achmad mengungkapkan Jakarta sudah bertransformasi menjadi kota yang bidang transportasinya sudah terintegrasi. Sayangnya kini Jakarta sudah bukan lagi sebagai Ibu Kota karena Pemerintah Pusat telah memilih kawasan lain untuk menjadi Ibu Kota Baru.

“Ada satu hal yang ironi di hari jadi kota Jakarta ke 495 dimana Jakarta tumbuh menjadi kota metropolitan yang semakin terintegrasi sarana transportasi nya tapi di sisi lain ibu kota negara akan di pindah Penajam, Kalimantan Timur,” ujar Achmad dalam keterangan tertulis yang wartaekonomi.co.id terima, dikutip Kamis (23/6/22).

Menurut Achmad, pemindahan ibu kota dengan kemajuan yang Jakarta miliki saat ini adalah hal yang amat disayangkan.

Selain karena kemajauan integrasi transportasi yang ada, nilai historis bangsa Indonesia dianggap Achmad sangat banyak di Jakarta.

“Tiba-tiba ibukota negara akan dipindah ke Penajam Kalimantan Timur yang betul-betul belum ada sama sekali infrastruktur nya. Dengan memindahkan ibukota Jakarta pun akan banyak menghilangkan catatan catatan sejarah Bangsa ini yang terjadi di Jakata sebagai tempat diproklamirkan Kemerdekaan Bangsa Indonesia dari tangan penjajah,” lanjut Achmad.

Nilai historis tersebut menurut Achmad yang menjadikan simbol penting Jakarta sebagai ibukota negara yang tentunya yang tidak bisa digantikan daerah-daerah lain di Indonesia.

Sumber: wartaekonomi.co.id