Pengembangan teknologi digital telah mengubah lanskap pertahanan dan keamanan global. Hal ini juga berdampak pada strategi pertahanan nasional suatu negara. Baru-baru ini, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) mengemukakan usulan pembentukan Angkatan Siber dalam Tubuh TNI.
Meskipun dilatarbelakangi oleh semangat memperkuat ketahanan siber Indonesia, rencana ini masih perlu dikaji lebih dalam, terutama dalam melihat tahap awal pembentukannya dan potensi implikasinya bagi keamanan nasional. Terutama keberadaannya jangan sampai tumpang tindih dengan unit di lembaga lain,
Usulan ini muncul seiring dengan perkembangan teknologi digital dan ancaman siber yang semakin meresahkan. Namun, adanya unit siber di beberapa kementerian dan lembaga serta pertimbangan keorganisasian dan tata kelola yang belum jelas menunjukkan bahwa wacana ini mungkin masih terlalu dini.
Perlu pengkajian ilmiah untuk melihat apakah usulan ini benar-benar menguntungkan Indonesia dalam jangka Panjang.
Ada beberapa hal mendasar yang perlu dipertimbangkan sebelum implementasi.
Pertama, pentingnya memiliki visi siber negara yang komprehensif, yang melibatkan berbagai sektor dan lembaga terkait.
Kedua, struktur organisasi dan tata kelola Angkatan Siber harus diatur dengan cermat untuk menghindari tumpang tindih dengan unit siber yang sudah ada di berbagai kementerian atau lembaga.

Saat ini, TNI telah memiliki tiga matra utama yang telah terbukti efektif dalam menjaga kedaulatan dan keamanan nasional, yakni Angkatan Laut, Darat, dan Udara.
Tambahan Angkatan Siber memunculkan pertanyaan tentang urgensi dan alasan kuat untuk langkah tersebut. Fokus harus tetap pada memaksimalkan sumber daya yang ada, mengembangkan kerjasama dengan unit siber yang sudah ada, dan merumuskan rencana tata kelola yang jelas.
Prioritas haruslah pada penyusunan visi siber nasional yang komprehensif sebelum mempertimbangkan pembentukan struktur baru.
Rekomendasi
Berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan sebelum membentuk Angkatan Siber:
Organisasi dan Kerjasama
Susun rencana organisasi dengan peran dan tanggung jawab yang jelas. Koordinasikan kerjasama dengan unit siber lainnya.
Optimalisasi Sumber Daya yang Ada
Tingkatkan kolaborasi dengan lembaga siber yang sudah ada. Gunakan sumber daya yang tersedia secara optimal.
Analisis Mendalam
Kaji ancaman dan manfaat pembentukan Angkatan Siber secara mendalam.
Aspek Non Militer dan Kolaborasi
Prioritaskan penanganan ancaman nonmiliter dan tingkatkan kerjasama lintas-sektor.

Meskipun usulan pembentukan Angkatan Siber memiliki niatan yang baik dalam memperkuat ketahanan siber Indonesia, langkah ini dinilai masih prematur. Keputusan semacam itu harus didasarkan pada kajian ilmiah mendalam dan pemikiran yang matang, dengan memprioritaskan visi siber nasional yang komprehensif serta koordinasi yang efektif antara lembaga-lembaga terkait.
Dengan demikian, upaya memperkuat ketahanan siber dan pertahanan nasional dapat dijalankan dengan lebih efisien dan efektif, sejalan dengan kepentingan negara dan manfaat bagi masyarakat umum.
Achmad Nur Hidayat | Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, CEO Narasi Institute
Sumber: law-justice.co