JAKARTA, investor.id – Anggaran makan bergizi gratis (MBG) direkomenasikan untuk dikembalikan menjadi Rp 15.000 per porsi, setelah sempat ditekan di angka Rp 10.000 per porsi. Tujuannya agar porsi makanan yang diterima para pelajar sesuai dengan kualitas gizi yang memadai.
“Meningkatkan Anggaran per Porsi: Kembalikan anggaran per porsi ke Rp 15.000 atau lebih untuk memastikan kualitas gizi yang memadai,” ungkap Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat dalam keterangan yang diterima, pada Rabu (18/12/2024).
Di sisi lain, ia juga meminta pemerintah supaya merancang biaya operasional yang lebih efisien. Achmad merekomendasikan pemerintah untuk melibatkan pihak lokal agar biaya logistik dapat ditekan optimal.
Dia mengatakan bahwa desentralisasi distribusi ditujukan supaya target program makan bergizi gratis bisa tepat sasaran. Selain itu, pihak-pihak lokal seperti kantin sekolah hingga komunitas pun dapat ikut serta memaksimalkan program MBG.
“Libatkan kantin sekolah, perusahaan katering, dan komunitas lokal dalam penyediaan makanan bergizi. Model ini lebih efisien dan dapat mengurangi biaya logistik. Kurangi pendekatan tersentralisasi dan fokus pada distribusi makanan secara lokal untuk mengurangi biaya logistik,” kata Achmad.
Dia turut menekankan aspek transparansi anggaran agar bisa dilakukan dengan jujur dalam menjalankan program makan bergizi gratis. Achmad menyarankan agar rincian penggunaan anggaran dipublikasikan agar biaya inti mendapat porsi terbesar.
“Publikasikan rincian penggunaan anggaran untuk memastikan bahwa biaya inti mendapatkan porsi terbesar,” kata Achmad.
Terakhir, Achmad menekankan agar pemerintah memastikan program MBG memberikan manfaat yang nyata kepada para pelajar dan ibu hamil sejak tahun pertama pelaksanaan. “Pastikan semua anak sekolah dan ibu hamil mendapatkan manfaat program ini sejak tahun pertama pelaksanaannya,” papar dia.
Sumber: investor.id