Korupsi adalah penyakit kronis yang telah menggerogoti Indonesia selama bertahun-tahun. Penyakit ini telah menyebabkan kerugian negara yang sangat besar, serta melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Dalam konteks pemilihan Presiden 2024, Anies Baswedan, calon presiden dari Koalisi Perubahan berkomitmen untuk memerangi korupsi secara tegas.

Sikap tegasnya terhadap kasus Firli Bahuri, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tersandung kasus pemerasan, menunjukkan bahwa Anies memiliki visi dan integritas yang baik untuk membersihkan lembaga-lembaga negara dari praktek korupsi.

Anies Baswedan dengan tegas menyatakan bahwa jika terpilih menjadi presiden, ia akan mendesak Firli Bahuri untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua KPK. Alasannya bukan hanya sebatas pelanggaran hukum, tetapi lebih pada pelanggaran etika yang dianggap sebagai sikap yang tidak patut.

Anies menegaskan bahwa memimpin KPK bukan hanya masalah melanggar atau tidak melanggar hukum, tetapi lebih pada menjunjung tinggi etika.

Pernyataan ini mencerminkan pandangan bahwa kepatutan dan integritas dalam pelayanan publik menjadi prioritas utama.

Dalam pandangannya terhadap korupsi, Anies tidak hanya berbicara, tetapi juga menawarkan solusi konkrit. Ia berkomitmen untuk memberikan hukuman perampasan aset dengan memiskinkan tersangka korupsi.

Ini adalah langkah progresif yang menunjukkan ketegasan Anies dalam memberantas korupsi, tidak hanya melalui jalur hukum, tetapi juga dengan mengenai poin yang paling peka, yaitu keuangan para pelaku korupsi.

Anies menyadari bahwa korupsi memiliki akar yang sangat kompleks, dan dengan memberi hukuman perampasan aset, ia berusaha untuk merusak struktur keuntungan yang menjadi motivasi utama para pelaku korupsi.

Tindakan ini bukan hanya dapat memberikan efek jera, tetapi juga dapat meredam insentif ekonomi yang mendorong perilaku koruptif.

Anies Baswedan menawarkan gambaran yang jelas dan tegas terkait langkah-langkah konkret yang akan diambilnya jika terpilih sebagai presiden.

Sikap tegasnya terhadap Firli Bahuri dan komitmen untuk memerangi korupsi secara menyeluruh merupakan bukti bahwa Anies bukan hanya berbicara, tetapi juga bertindak.

Visi dan integritasnya dalam menjaga kepatutan dan menjunjung tinggi etika dalam kepemimpinan adalah sisi positif yang dibutuhkan dalam kepemimpinan negara.

Pilihan Anies untuk memiskinkan tersangka korupsi melalui perampasan aset menunjukkan bahwa beliau tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga memahami urgensi untuk merombak struktur ekonomi yang mendukung korupsi.

Dengan demikian, Anies Baswedan muncul sebagai calon presiden yang memiliki pandangan jauh ke depan dan solusi konkret untuk menghadapi permasalahan bangsa.

Sebagai pemimpin yang berkomitmen untuk membersihkan negara dari korupsi, Anies Baswedan layak menjadi pilihan sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024.

Oleh Achmad Nur Hidayat MPP, Ekonom & Anggota Dewan Pakar Timnas AMIN