Achmad Nur Hidayat mendukung Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menggelar acara debat dengan para calon presiden pada 14 September 2023 mendatang. Sebab, menurut Ketua BEM UI periode 2003-2004 ini, lewat forum tersebut masyarakat bisa mengetahui visi-misi dari semua kandidat.

“Bagus. Saya kira kita ingin mahasiswa kita itu bisa menguliti (gagasan capres) dalam rangka (untuk mengetahui mana) yang terbaik buat bangsa dan negara,” jelasnya kepada KBA News Jumat, 1 September 2023.

Dia pun mendorong semua BEM dari berbagai perguruan tinggi juga menggelar kegiatan yang sama di kampus-kampus masing-masing. Dengan masifnya debat capres ini, rakyat pemilih menjadi semakin tercerahkan.

“Karena ini bagus untuk kecerdasan masyarakat Indonesia,” ungkap pengamat kebijakan publik yang akrab disapa Matnur ini.

Melihat pentingnya kegiatan tersebut, dia berharap pihak rektorat juga mendukung. Berdasarkan informasi yang dia terima, rencana pelaksanaan debat capres oleh BEM UI ini tidak disambut baik dari kalangan rektorat.

“Karena saya dengar pihak rektorat tidak mau mendukung. Kalau rektorat tidak mau mendukung, artinya tempatnya tidak di kampus. Harusnya tempatnya tetap di kampus. Karena ini kan mimbar akademik,” sambung CEO Narasi Institute ini.

Dia menengarai pihak Rektorat UI tidak mendukung karena tidak mau nanti dianggap sebagai antipemerintah. Selain itu juga dikhawatirkan akan muncul pemikiran-pemikiran kritis dalam forum debat tersebut.

“Kita ini kan paham ya bahwa birokrat kampus tidak berani bersikap kritis kepada pemerintah,” beber Master Public Policy dari National University of Singapore (NUS) dan dari Tsinghua University, Beijing, China ini.

Menurutnya, ketakutan tersebut tidak lepas dari begitu besarnya peran pemerintah dalam menentukan siapa menjadi rektor. Selain yang melantik adalah menteri, menteri juga memiliki hak suara sebesar 35 persen dalam pemilihan rektor. Sementara senat memiliki hak suara sebesar 65 persen.

“Padahal ini kan mimbar akademik. Harusnya bisa dipisahkan antara mimbar akademik dan mereka sebagai bawahan pemerintah. Peran akademik harusnya dominan daripada peran seorang birokrat. Harusnya pihak rektorat itu mengedepankan tiga semboyan UI veritas, probitas, justisia. Kebenaran, keadilan, dan kejujuran,” paparnya.

Meski mendapat kabar tidak didukung pihak rektorat, dia mendorong BEM UI tetap menggelar acara debat capres tersebut. “Untuk BEM (UI) tetap semangat, jangan gentar. Karena Anda ini didukung oleh rakyat,” tandasnya.

Sumber: kbanews.com