Pengunduran diri Ade Armando dari posisi pembawa acara di kanal YouTube Cokro TV telah memunculkan perbincangan yang luas mengenai kebebasan berekspresi dalam media dan implikasi dari kebijakan redaksi yang ketat. Ade Armando, politikus dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), mengumumkan pengunduran dirinya sebagai host program “Logika AA” di Cokro TV, dengan alasan adanya batasan untuk mengkritik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan calon presiden potensial, Ganjar Pranowo.

Pengumuman ini datang setelah hampir dua tahun Ade Armando menjadi host program “Logika AA” di kanal YouTube Cokro TV. Namun, ketidaksepakatan dalam hal kebebasan mengkritik dan visi politik telah memicu keputusan ini.

Ade Armando mengungkapkan kekecewaannya karena tidak diizinkan untuk mengkritik PDIP terkait kampanye Ganjar Pranowo. “Saya mundur dari Cokro TV karena dilarang mengkritik PDIP terkait Ganjar. Kritik seperti ini dianggap bisa mengurangi elektabilitas Ganjar,” tulisnya di akun Twitter resminya pada Selasa, 7 Agustus 2023.

Dalam keterangannya, Ade Armando menjelaskan bahwa perbedaan pandangan dengan pimpinan perusahaan dan redaksi Cokro TV menjadi alasan utama pengunduran dirinya. Ia menyayangkan pembatasan yang diterapkan pada peran seorang host, terutama dalam hal mengkritik semua partai politik dan calon presiden yang akan bertarung dalam Pemilu 2024.

Pengunduran diri Ade Armando menyoroti masalah penting mengenai kebebasan berekspresi di dalam media. Alasannya yang utama adalah larangan untuk mengkritik PDIP dan Ganjar Pranowo, yang dianggap akan merugikan elektabilitas Ganjar.

Ade juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap batasan yang diterapkan pada perannya sebagai host, yang seharusnya memungkinkannya untuk mengkritik semua partai politik dan calon presiden yang akan berkompetisi di Pemilu 2024.

Kasus ini menggarisbawahi pentingnya independensi redaksi dalam menjaga integritas dan objektivitas media. Implikasi dari pengunduran diri Ade Armando adalah pengaruh kebijakan redaksi yang membatasi kritik terhadap pihak tertentu dalam upaya mendukung suatu narasi atau pemimpin politik.

Ini juga menggambarkan bagaimana media dapat menjadi medan pertempuran politik dan bagaimana kebebasan media dapat dipertaruhkan dalam konteks tertentu.

Pengunduran diri Ade Armando kemungkinan akan merangsang diskusi lebih lanjut tentang peran media dalam mendukung kebebasan berekspresi dan integritas jurnalisme. Mungkin akan ada peningkatan perhatian terhadap praktik-praktik editorial dan kebijakan media terkait pemberitaan politik dan pemilu.

Hal ini juga dapat mengarah pada pertimbangan ulang mengenai bagaimana media dapat mempertahankan kredibilitasnya sebagai sumber informasi yang netral.

Pengunduran diri Ade Armando dari Cokro TV menggambarkan kompleksitas isu kebebasan berekspresi dalam konteks media. Hal ini menunjukkan perlunya perdebatan yang lebih mendalam mengenai batasan yang dapat diterapkan pada kebebasan media tanpa mengorbankan integritas dan objektivitas.

PSI sebagai partai baru tampaknya mempunyai dinamika baru perbedaan pilihan yang sangat signifikan. Akankah PSI terpecah? Ini semua tergantung dari bagaimana PSI mengakomodir perbedaan ini. Dalam masyarakat demokratis, kebebasan media tetap menjadi pilar utama untuk menyediakan informasi yang beragam dan menghormati hak individu untuk menyuarakan pandangan mereka.

Oleh: Achmad Nur Hidayat, MPP Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, CEO Narasi Institute