JAKARTA, investor.id – Pengamat menyebutkan Indonesia bisa menjadi pelopor dunia lewat Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) 2024. Dalam forum itu, Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia terhadap perdagangan antarnegara yang terbuka, teratur, dan adil.

Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat mengapresiasi pernyataan Presiden Prabowo di Leaders Retreat KTT APEC di Lima, Peru pada Minggu (17/11/2024).

Achmad berpendapat Indonesia berpotensi menjadi pelopor perdagangan dunia yang lebih adil. Dengan demikian, Indonesia harus memperkuat kebijakan nasional yang sejalan dengan komitmen global.

“Dengan memperkuat kebijakan nasional, memainkan peran aktif dalam diplomasi global, dan menjaga konsistensi dalam forum internasional, Indonesia dapat memimpin perubahan menuju dunia yang lebih adil,” tuturnya dalam keterangan yang terima di Jakarta, Senin (18/11/2024).

Upaya ini, menurut Achmad dapat mencakup penguatan sektor domestik seperti Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan industri dalam negeri, sehingga Indonesia tidak hanya menjadi penonton di pasar internasional.

Selain itu, Indonesia juga perlu meningkatkan daya saing melalui teknologi, efisiensi logistik, dan akses pembiayaan bagi usaha lokal. Dengan diperkuatnya kemampuan domestik, maka akan berdampak pada semakin kuatnya posisi Indonesia dalam perdagangan global.

“Di sisi lain, tantangan geopolitik seperti konflik Rusia-Ukraina dan tragedi Gaza menunjukkan sistem dunia saat ini rentan terhadap ketidakstabilan. Indonesia, dengan prinsip bebas aktif, memiliki legitimasi untuk memainkan peran mediator dalam menyelesaikan konflik global secara damai,” jelas Achmad.

Dengan demikian, keberhasilan Indonesia dalam menyuarakan perdagangan yang adil di APEC harus diikuti dengan konsistensi dalam forum internasional lainnya, seperti G20, ASEAN, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Dengan menjaga konsistensi ini, Indonesia dapat memastikan bahwa agenda keadilan perdagangan tetap menjadi prioritas utama,” kata dia.

Lebih lanjut, Achmad mengatakan dunia membutuhkan sistem yang tidak hanya berfokus pada kepentingan ekonomi, tetapi turut mempertimbangkan aspek kemanusiaan dan keberlanjutan.

Menurutnya, perdagangan bebas yang adil harus memberikan akses yang sama bagi semua negara, tanpa hambatan proteksionis yang merugikan negara kecil.

Sistem yang transparan dan terorganisasi dengan baik dapat menciptakan keadilan dalam pembagian manfaat perdagangan, termasuk akses terhadap teknologi, pasar, dan pembiayaan.

Adapun kerja sama dengan negara-negara ASEAN, China, dan India dapat menciptakan pasar alternatif yang lebih inklusif. Indonesia juga harus memanfaatkan revolusi industri 4.0 untuk meningkatkan efisiensi produksi dan memperluas akses pasar internasional.

“Pernyataan Presiden Prabowo di APEC 2024 adalah langkah positif. Indonesia perlu melampaui retorika menuju implementasi nyata. Sebagai salah satu ekonomi terbesar di Asia-Pasifik, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjadi contoh dalam menciptakan sistem dunia baru yang lebih inklusif dan merata,” pungkasnya.

Sumber: investor.id