Oleh Achmad Nur Hidayat, MPP. (Ekonom dan Anggota Dewan Pakar TIMNAS AMIN)
Permasalahan kompleks pertahanan dan keamanan Indonesia terlihat jelas dengan ribuan pulau yang tersebar di dua benua dan samudra.
Ancaman militer dari negara lain, kelompok teroris, dan separatis semakin dinamis seiring teknologi militer yang berkembang. Konflik di wilayah perbatasan, seperti dengan Papua Nugini dan Malaysia, serta krisis di Laut China Selatan menambah kompleksitas. Peningkatan kemampuan pertahanan diperlukan.
Tantangan juga muncul dari kebijakan luar negeri yang tidak konsisten, mengakibatkan keraguan terhadap peran Indonesia dalam politik global. Diperlukan kesinambungan dan ketegasan untuk mengatasi tantangan ini.
Permasalahan Kompleks Pertahanan dan Keamanan Indonesia
Dalam menghadapi kompleksitas permasalahan, Indonesia sebagai episenter Asia dan jalur nadi ekonomi dunia harus mengejar solusi proaktif.
Tantangan geopolitik dan ekonomi yang cepat berubah memerlukan adaptasi sistem pertahanan yang cermat. Peran stabilisator geopolitik regional harus diperkuat di tengah ketidakpastian global. Mendorong agenda dunia memerlukan diplomasi ekonomi dan sosial-budaya yang kuat.
Diplomasi Ekonomi dan Sosial-Budaya untuk Mendorong Kemajuan
Dalam mengamati misi no 07 “Memperkuat Sistem Pertahanan Dan Keamanan Negara, Serta Meningkatkan Peran Dan Kepemimpinan Indonesia Dalam Kancah Politik Global Untuk Mewujudkan Kepentingan Nasional Dan Perdamaian Dunia” yang diusung oleh AMIN Anies Muhaimin, terdapat langkah-langkah yang patut diapresiasi karena mengarahkan Indonesia ke arah yang lebih terbuka terhadap teknologi dan investasi asing.
Langkah-langkah ini mencerminkan kebijakan yang logis dan tepat dalam menghadapi tantangan global serta memajukan perekonomian Indonesia.
Diplomasi Ekonomi: Melangkah Lebih Jauh di Panggung Internasional
Dalam aspek diplomasi ekonomi, AMIN Anies Muhaimin mendorong kerja sama internasional yang melibatkan pemerintah dan non-pemerintah.
Inisiatif untuk menyepakati perjanjian dagang, seperti FTA dan PTA, menunjukkan komitmen untuk mendongkrak daya saing produk Indonesia di pasar internasional.
Lebih lanjut, memperkuat posisi Indonesia di lembaga keuangan dunia seperti Bank Dunia, IMF, ADB, AIIB, dan IDB adalah langkah yang strategis untuk memaksimalkan dukungan internasional dalam pendanaan pembangunan.
Hal ini mencerminkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi global dalam mencapai tujuan pembangunan nasional.
Dalam konteks politik luar negeri, kebijakan yang berlandaskan pada nilai dan norma internasional merupakan fondasi kuat untuk memosisikan Indonesia sebagai kekuatan penyeimbang global.
Fokus pada keadilan dan kemajuan tidak hanya menciptakan citra positif, tetapi juga meningkatkan peran aktif Indonesia dalam menjaga perdamaian dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Indo-Pasifik.
Soft Power Indonesia: Membangun Citra Positif di Mata Dunia
Brand Indonesia sebagai soft power yang dikenal dunia menjadi strategi yang cerdas dalam mempromosikan produk, budaya, pendidikan, kuliner, dan olahraga.
AMIN Anies Muhaimin berhasil menginisiasi gelombang budaya dan kreasi Indonesia secara global, memberikan insentif bagi pelaku industri kreatif, serta mendorong pendidikan sebagai sarana penyebaran brand Indonesia.
Dalam konteks ketertiban dunia, Indonesia di bawah kepemimpinan AMIN Anies Muhaimin menjaga amanah Dasasila Bandung KAA 1955 dengan menyebarkan nilai-nilai kedaulatan, keadilan, dan hak asasi manusia.
Melalui partisipasi aktif dalam forum internasional seperti G20, OKI, dan OECD, Indonesia berkontribusi dalam menentukan kerangka kebijakan dunia.
Pertahanan Terkini: Menjaga Keamanan Nasional di Era Teknologi
Di sektor pertahanan, strategi yang adaptif dan berorientasi pada kemajuan teknologi mencerminkan pemahaman mendalam terhadap dinamika situasi nasional dan internasional. P
eningkatan kesiapan TNI, modernisasi alutsista, dan pengembangan teknologi pertahanan antariksa menunjukkan komitmen untuk menjaga keamanan nasional.
Dengan demikian, misi diplomatik yang diemban oleh AMIN Anies Muhaimin dapat dianggap sebagai langkah-langkah yang logis, tepat, dan progresif dalam membawa Indonesia ke arah yang lebih terbuka terhadap teknologi dan investasi asing, serta memperkuat posisi dan citra positif Indonesia di kancah internasional.