PENGAMAT kebijakan publik dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat menilai Presiden Joko Widodo enggan mengambil risiko besar dengan menerima investasi asing di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Seperti diketahui, Kepala Negara mengerem investasi asing di IKN dengan dalih memberi kesempatan pada pengusaha dalam negeri untuk menggarap mega proyek tersebut.

“Presiden mungkin tidak ingin mengambil risiko dengan mempercepat investasi asing, mengingat ketidakpastian yang melekat pada tahun politik,” kata Achmad dalam keterangannya kepada Media Indonesia, Selasa (7/11).

Ia menuturkan para investor asing masih menunggu, mengingat ada tahun politik menjelang pemilu 2024 di Tanah Air. Para pemodal disebut ingin memastikan stabilitas politik dan kebijakan terjaga setelah terpilihnya presiden dan wakil presiden baru, serta para legislatif.

“Dalam tahun politik, para investor asing cenderung menunggu dan melihat (wait and see) sebelum membuat keputusan besar terkait investasi mereka,” jelasnya.

Achmad juga berasumsi alasan lainnya Jokowi mengerem investasi asing ialah adanya kekhawatiran dari presiden lantaran IKN sebagai pusat pemerintahan berkaitan erat dengan konteks keamanan negara.

Dengan memperlambat investasi asing, menurutnya, presiden dapat mencoba untuk mengendalikan proyek-proyek strategis di IKN dengan lebih baik.

“Terutama jika terdapat kekhawatiran terhadap isu-isu keamanan yang terkait dengan kehadiran investor asing,” pungkasnya.

Sebelumnya, presiden menegaskan pemerintah memprioritaskan investor nasional dalam berinvestasi di IKN. Ini disampaikan Jokowi saat memimpin peletakan batu pertama atau ground breaking proyek superblok bernama Pakuwon Nusantara di lahan campuran (mixed use land) IKN bersama Otorita IKN dan PT Pakuwon Jati Tbk, melalui entitas anaknya, PT Pakuwon Nusantara Abadi (PNA), pada Rabu (1/11). Area ini berada di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) IKN dengan nilai investasi sebesar Rp5 triliun.

Pakuwon Nusantara merupakan salah satu investor dari rangkaian ground breaking yang dilaksanakan pada 1-2 November 2023, dengan total investasi kali ini sebesar Rp12 triliun.

“Saya sampaikan kepada Kepala Otorita IKN, rem (investasi) untuk yang dari luar. Berikan kesempatan, kalau bisa juga join dengan yang dari dalam sehingga zona-zona yang sudah kita rencanakan nanti semuanya akan terisi,” ucap mantan Wali Kota Surakarta itu dalam keterangan resmi.

Sumber: mediaindonesia.com