Revitalisasi transportasi publik menjadi salah satu komitmen utama bagi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, calon presiden dan calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan.

Dalam pandangan mereka, mengembangkan sistem transportasi publik dianggap sebagai alternatif yang lebih efektif daripada memberikan subsidi BBM yang besar.

Wijayanto Samirin dari Tim Visi-Misi Anies – Cak Imin menegaskan pandangan ini, menyoroti bahwa diskusi mengenai subsidi BBM seharusnya tidak hanya berfokus pada nilai subsidi atau kepada siapa subsidi tersebut ditujukan.

Menurutnya, masyarakat seringkali tidak memiliki dana yang cukup untuk membeli BBM tanpa subsidi.

Solusi yang mereka usulkan adalah mengembangkan sistem transportasi publik, yang dijelaskan dengan lebih rinci melalui konsep pasar tiket berbasis akun (Account Based Ticketing – ABT).

Konsep ini mengaitkan tiket transportasi langsung ke handphone pengguna, tidak hanya mengurangi risiko kehilangan saldo jika kartu uang elektronik hilang tetapi juga memberikan keunggulan dalam hal keamanan.

Tiket terhubung langsung dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemiliknya, dan dengan menggunakan handphone untuk pembelian tiket, risiko peminjaman tiket oleh orang lain dapat diminimalkan.

Mengalihkan fokus pada transportasi publik dan memperkenalkan Ticketing Berbasis Akun diharapkan dapat menjadi solusi yang sangat bermanfaat dalam penanganan masalah subsidi BBM.

Pendekatan ini tidak hanya mencari solusi atas masalah subsidi BBM, melainkan juga bertujuan untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan terbuka untuk berbagai lapisan masyarakat.

Dengan mengintegrasikan inovasi ini, Anies-Imin berharap dapat meningkatkan minat masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik. Mereka yakin bahwa langkah ini dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan pada akhirnya menurunkan tingkat polusi udara.

Visi mereka bukan hanya mengatasi satu masalah konkret, yaitu subsidi BBM, melainkan juga menciptakan dampak positif yang lebih luas pada kesejahteraan masyarakat dan mobilitas perkotaan.

Keseluruhan, rencana revitalisasi transportasi publik ini bukan hanya sebagai solusi, melainkan sebagai langkah menuju perubahan positif dalam tatanan transportasi dan kehidupan perkotaan.

Oleh Achmad Nur Hidayat MPP, Ekonom & Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta