Kemarau dan Fenomena El Nino terus menguat dan diprediksi berlanjut hingga Februari 2024. Di Indonesia, musim kemarau telah menyebabkan sawah mengalami kekeringan hebat.
BMKG pada selasa 22/8 lalu memaparkan temuan terbarunya yaitu Elnino diprakirakan sampai Februari 2024.
Solusi Kemandirian Pangan
Menghadapi ancaman perubahan iklim yang semakin nyata, kemandirian pangan lokal merupakan salah satu strategi kunci yang mampu mendukung ketahanan pangan nasional. Mengonsumsi pangan lokal merupakan solusi utama yang berpotensi mengurangi dampak negatif perubahan iklim.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan kampanye agar publik melakukan konsumsi pangan lokal. Hal ini cukup bagus namun langkah tersebut belum cukup.
Pendekatan yang mengedepankan kemandirian pangan nasional jangan lagi melalui food estate yang melibatkan investor besar dan minim partisipasi masyarakat lokal. Pola seperti ini terbukti telah gagal seperti apa yang terjadi di Papua dan Kalimantan.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) memiliki peran sentral dalam memastikan pasokan pangan nasional aman. Langkah pertama adalah memastikan bahwa persediaan pangan mencukupi hingga akhir periode fenomena El Nino.
Dalam konteks ini, program kemandirian pangan harus diimplementasikan dengan strategi yang terstruktur dan efektif secara nasional.

Program tersebut harus dilakukan dengan langkahnya. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain:
Pertama, Peningkatan Infrastruktur Pertanian: Investasi dalam infrastruktur pertanian seperti irigasi, penyimpanan hasil panen, dan pemrosesan makanan membantu meningkatkan produksi dan daya tahan terhadap perubahan cuaca.
Kedua, perlu dilakukan Pengembangan Teknologi Pertanian: Pemanfaatan teknologi seperti pertanian berbasis data, sensor, dan penggunaan varietas tanaman tahan kekeringan dapat membantu petani mengatasi tantangan iklim.
Ketiga, Pelatihan dan Pendidikan: Pelatihan dan pendidikan kepada petani mengenai praktik-praktik pertanian berkelanjutan dan adaptasi terhadap perubahan iklim adalah investasi jangka panjang yang penting.
Keempat, Pengembangan Pasar Lokal: Membantu petani lokal untuk mengakses pasar yang lebih luas melalui pemasaran yang efisien dan dukungan aksesibilitas.
Pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat harus bekerja sama untuk memastikan pasokan pangan yang cukup dan harga yang terjangkau, sehingga dampak ekonomi dan sosial yang merugikan dapat ditekan sejauh mungkin.
Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, Indonesia berpeluang untuk mengurangi ketergantungan pangan impor, meningkatkan ketahanan pangan dan menjaga lingkungan.
Oleh: Achmad Nur Hidayat MPP | Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, Ekonom & CEO Narasi Institute