Jakarta, tvOnenews.com – Tingkat inflasi Indoensia cenderung rendah dalam beberapa waktu ke belakang. Bahkan,pada awal tahun 2025 ini, Indonesia kembali mengalami deflasi.

Berdasarkan laporan BPS, Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,76 persen pada Januari 2025 (mtm).

Pada tahun sebelumnya, Indonesia juga sempat mengalami deflasi selama lima bulan beruntun.

Hal itu terjadi mulai Mei hingga September 2024.

Sejumlah pengamat ekonomi ikut menyoroti kondisi inflasi Indonesia tersebut.

Seperti Ekonom sekaligus Pengamat Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat.

Dia menilai, deflasi bulan Januari 2025 yang tercatat 0,76 persen (month to month/mtm) menjadi sinyal melemahnya daya beli masyarakat.

Achmad memandang tren ini menunjukkan indikasi yang lebih serius terhadap permintaan domestik.

“Analisis lebih dalam mengungkapkan bahwa meskipun faktor ini berkontribusi pada penurunan indeks harga konsumen (IHK), angka deflasi yang signifikan ini merupakan bukti nyata dari melemahnya daya beli masyarakat,” kata Achmad, mengutip antara.

Ia mempertegas argumen itu dengan laporan Bank Indonesia (BI) yang menyimpulkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia terus mengalami penurunan sejak pertengahan 2024, mencerminkan kehati-hatian masyarakat dalam berbelanja.

Tren inflasi tahunan yang terus melambat, dari 3,00 persen (year on year/yoy) pada April 2024 menjadi hanya 2,12 persen (yoy) pada Januari 2025, kian memperkuat indikasi lemahnya konsumsi rumah tangga.

Achmad menilai, penurunan daya beli ini bukan sekadar fluktuasi ekonomi, namun mencerminkan tantangan yang harus segera diatasi.

Sumber: tvonenews.com