Statement dari Menteri Investasi Bahlil Lahadia yang menyatakan bahwa calon presiden yang ingin menang harus baik-baik ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi masih tinggi.

Statement yang tidak nyambung ini terkesan bernada ancaman dengan alasan yang faktanya publik pada umumnya tidak merasakan kepuasan itu. Bagaimana bisa puas jika daya beli menurun, harga-harga naik, hutang negara tertinggi sepanjang sejarah, dipastikan survey tersebut tidak objektif karena faktanya catatan-catatan merah tersebut adalah antitesa dari unsur-unsur kepuasan masyarakat.

Ditambah lagi statement Bachlil bahwa “Peran Presiden Jokowi ini bukan dia mau cawe-cawe. Hilangkan dulu pemikiran ingin cawe-cawe. Yang membutuhkan bukan presiden Jokowi, capresnya membutuhkan dukungan bapak presiden Jokowi, bukan bapak presiden Jokowi yang cawe-cawe,”. Ini sudah sangat jelas statement yang mendorong terjadinya ketidakadilan dalam pemilu karena menempatkan presiden diposisi yang tidak netral yang seharusnya presiden menjadi wasit dalam perhelatan pilpres.

Jika Presiden Jokowi benar terlibat dalam mendukung salah satu capres maka pemilu 2024 akan menjadi pemilu terburuk sepanjang sejarah Indonesia.

Youtube Channel: Achmad Nur Hidayat @AchmadNurHidayatOfficial

Follow Fanspage Achmad Nur Hidayat:

– Tiktok

https://www.tiktok.com/@achmadnurhdyt

– Instagram

https://www.instagram.com/achmadnurhdyt

– Twitter

https://twitter.com/achmadnurhdyt

ANH Mobile Apps

Download:

Android -> bit.ly/playstore_anh

iOS -> apple.co/3Z6Ufmf