JAKARTA, investor.id – Jakarta akan terus memiliki peran strategis setidaknya dalam 10-20 tahun ke depan. Meskipun fungsi administratif akan berpindah ke IKN, Jakarta akan tetap menjadi pusat ekonomi dan bisnis.

“Transformasi Jakarta dari ibu kota pemerintahan menjadi kota bisnis dan finansial berkelas dunia akan menjaga relevansinya dalamm waktu lama, asalkkan ada perencanaan yang matang dan kolaborasi antara sektor publik dan swasta,” kata CEO Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat kepada Investor Daily di Jakarta, Senin (9/9/2024).

Akademisi UPN Veteran Jakarta ini menilai Jakarta memiliki sejarah panjang sebagai pusat pemerintahan, ekonomi, dan budaya Indonesia. Dengan infrastrukturr yang matang, pusat keuangan yang kuat, serta populasi yang besar, Jakarta terus menjadi magnet bagi pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi.

Koneksi internasional melalui bandara dan pelabuhan utama, serta jaringan transportasi publik yang sedang berkembang, membuat Jakarta tetaep menjadi kota yang sangat penting.

Berbeda dengan IKN yang masih dalam tahap pengembangan, Jakarta memiliki ekosistem bisnis yang solid dan terhubung dengan jaringan global, menjadikannya lebih kompetitif untuk saat ini.

Menurut dia, sektor ekonomi yang bisa diandalkan di Jakarta diantaranya sektor jasa dan keuangan adalah tulang punggung Jakarta yang sudah mapan. Perbankan, asuransi, fintech, dan sektor kreatif seperti media, teknologi, serta industri hiburan terus berkembaang pesat. Jakarta juga menjadi pusat startup dan inovasi teknologi.

“Sektor perdagangan ritel, properti, dan pariwisata budaya dapat diandalkan ke depan, terutama dengan upaya revitalisasi kota tua dan pengembangan sektor pariwisata sejarah,” ujarnya.

Masalah yang Perlu Dibenahi

Menurut dia, yang perlu dibenahi dari Jakarta adalah masalah klasik Jakarta, yakni kemacetan, polusi, dan tata kota yang kurang ramah lingkungan. Selain itu, ketimpangan ekonomi di berbagai wilayah Jaakarta masih menjadi tantangan serius.

Revitalisasi transportasi publik, penataan ulang kawasan pemukiman, serta pengelolaan banjir adalah beberapa prioritas yang harus dilakukan. Peningkatan kualitas hidup warganya, terutama di sektor perumahan dan akses layanan publik, juga harus menjadi fokus.

Dia berharap pemimpin baru Jakarta dapat membawa visi yang kuat untuk menjadikan kota ini lebih inklusif, berkelanjutan, dan kompetitif di tingkat global.

“Mereka harus mampu mengatasi masalah urbanisasi, mengurangi ketimpangan, dan memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi juga dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Inovasi dalam bidang transportasi, pengelolaan lingkungan, serta pengembangan ekonomi kreatif harus menjadi agenda utama,” kata Pengamat Kebijakan Publik itu.

Di saat yang sama, mereka juga perlu menjaga dan merawat identitas Jakarta sebagai simbol keindonesiaan. Pemimpin seperti itu seharusnya lahir dari aspirasi rakyat tidak seperti saat ini yang terkesan calon pemimpinnya berasal dari aspirasi elit saja.

“Dengan perpindahan ibu kota, justru muncul peluang bagi Jakarta untuk lebih fokus pada pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan, inovasi, dan industri jasa yang dapat mengangkat kesejahteraan warganya. Semoga Jakarta terus menjadi kota harapan bagi semua,” pungkasnya.

Sumber: investor.id