Oleh Achmad Nur Hidayat, MPP ( Ekonom dan anggota Dewan Pakar TIMNAS AMIN )

Dalam melihat tantangan yang dihadapi Indonesia terkait pengelolaan sumber daya alam, pariwisata, ekonomi kreatif, dan transformasi ke ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, diperlukan pendekatan holistik dan solusi yang berkesinambungan.

SUMBER DAYA ALAM (SDA) BERKELANJUTAN

Hilirisasi SDA di Indonesia menghadapi tantangan serius, terutama dalam tata kelola dan pemanfaatan sumber daya, terutama di sektor pertambangan.

Konflik kepentingan antara pemerintah dan swasta, ditandai dengan bongkar-pasang regulasi, telah menguras tenaga dan anggaran negara.

Pertarungan kepentingan ini juga menciptakan celah bagi praktik korupsi di berbagai sektor, merugikan negara dan merusak lingkungan.

Di tambah lagi Industrialisasi merupakan pilar penting bagi kemajuan ekonomi, mengubah struktur negara dari agraris ke industri pengolahan. Tapi sayangnya, Indonesia dalam 30 tahun terakhir mengalami deindustrialisasi yang mencemaskan.

Pada era Orde Baru, industri menyumbang 30 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), namun, kini turun di bawah 20 persen. Data 2022 menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia didominasi industri pengolahan dengan 18,34 persen.

Hlirisasi dalam konteks industrialisasi sebagai solusi mendesak untuk merespons penurunan drastis kontribusi industri, menghadirkan tantangan serius terhadap pertumbuhan dan daya saing ekonomi Indonesia.

Tidak hanya itu perubahan iklim global menimbulkan dampak serius di Indonesia, termasuk krisis air bersih, pangan, dan ekonomi. Tantangan besar muncul dalam pengelolaan sumber daya alam, seperti penebangan hutan ilegal, pertambangan tanpa izin, dan penangkapan ikan berlebihan.

Menanggapi permasalahan ini Misi AMIN No 2 point 13 dengan fokus pada pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) berkelanjutan sangat relevan dalam menanggapi permasalahan kompleks di Indonesia.

Konflik kepentingan antara pemerintah dan swasta dalam sektor pertambangan telah menguras tenaga dan anggaran negara, sementara praktik korupsi merugikan negara dan merusak lingkungan.

Solusi yang diusulkan oleh misi AMIN memberikan pandangan yang komprehensif. Peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal menjadi fokus utama, dengan memastikan manajemen eksternalitas lingkungan untuk keberlanjutan alam dan kesejahteraan generasi mendatang.

Praktik Environmental, Social, Governance (ESG) di dalam pengelolaan SDA menjadi langkah kunci untuk menjaga kualitas hidup masyarakat sekitar.

Selain itu, hilirisasi mineral dan batubara yang berkelanjutan mendukung strategi industrialisasi untuk menciptakan produk bernilai tinggi, sekaligus menciptakan lapangan kerja terampil bagi masyarakat lokal.

Pendorongan pada tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan kemitraan pengelolaan bidang SDA melalui penyediaan sarana pendidikan, kesehatan, pelatihan kerja, dan dukungan terhadap UMKM memperkuat ekonomi lokal.

Pembentukan Dana Abadi SDA (Resource Endowment Fund) menjadi langkah proaktif untuk menggerakkan ekonomi daerah mengantisipasi menipisnya cadangan SDA.

Keseluruhan, Misi AMIN menghadirkan solusi holistik yang sejalan dengan prinsip keadilan, keberlanjutan, dan kesejahteraan masyarakat, menjadikannya instrumen yang sangat relevan untuk mengatasi permasalahan kompleks pengelolaan SDA di Indonesia.

PARIWISATA BERKELANJUTAN DAN EKONOMI KREATIF

Indonesia memiliki potensi besar di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, namun realisasinya masih belum optimal. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infrastruktur yang belum memadai, regulasi yang belum mendukung, dan kesadaran masyarakat yang masih rendah.

Pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan sektor yang kompetitif secara global. Indonesia perlu meningkatkan daya saingnya untuk menghadapi persaingan ini. Pariwisata berkelanjutan dan ekonomi kreatif merupakan sektor yang penting bagi perekonomian Indonesia.

Namun, untuk mewujudkan potensinya secara optimal, diperlukan upaya yang berkelanjutan dari berbagai pihak dan di lihat dari relevansinya misi AMIN no 2 point 14 mempresentasikan solusi holistik untuk tantangan yang dihadapi Indonesia.

Memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi motor ekonomi dan sumber penerimaan negara merupakan langkah strategis.

Turisme diintegrasikan dalam strategi merawat budaya dan menjaga lingkungan, menciptakan identitas global yang khas Indonesia.

Kolaborasi antara budaya, turisme, dan industri kreatif diarahkan untuk menciptakan produk dan merek yang mendunia, memanfaatkan kekayaan budaya dan kearifan lokal.

Diversifikasi tujuan dan jenis wisata, termasuk turisme berbasis komunitas lokal, memperkaya pengalaman wisatawan dan memberikan manfaat ekonomi langsung pada masyarakat setempat.

Optimasi promosi pariwisata terintegrasi melibatkan pemerintah, BUMN, masyarakat sipil, dan swasta mendukung peningkatan daya tarik pariwisata Indonesia.

Pendidikan formal dan non-formal serta budaya magang diperkuat untuk meningkatkan kualitas manusia di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

Kebijakan afirmatif untuk mendukung pembelian dan penggunaan produk kreatif Indonesia, serta perlindungan kekayaan intelektual, menjadi dasar bagi ekosistem industri kreatif yang berkeadilan.

Pembentukan simpul kreativitas di perkotaan menghubungkan pekerja, investor, dan inventor kreatif, mempercepat inovasi dan kolaborasi.

Pembangunan pusat kebudayaan dan pusat sinema kelas dunia menandai komitmen dalam memajukan seni dan industri kreatif di Indonesia.

Pendidikan formal perfilman dan aturan royalti yang ideal memberikan dukungan nyata pada pengembangan budaya sinema dan perlindungan hak cipta bagi konten kreator di media sosial.

Langkah-langkah untuk meningkatkan hambatan impor non-tarif dan mengawasi persaingan usaha dalam mencegah impor barang produk kreatif melalui platform digital mengamankan pasar domestik dan melindungi industri kreatif lokal dari praktik harga predator.

Misi AMIN No 2 point 14 secara keseluruhan memberikan landasan yang kuat untuk memajukan pariwisata berkelanjutan dan ekonomi kreatif Indonesia secara inklusif dan berdaya tahan.

EKONOMI BERBASIS ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Permasalahan utama dalam ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia adalah ketergantungan yang masih tinggi pada teknologi asing.

Sejumlah sektor, termasuk manufaktur, energi, dan kesehatan, mengandalkan teknologi dari luar negeri, menimbulkan risiko keamanan nasional dan dampak negatif terhadap lingkungan serta pekerjaan.

Transformasi ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia perlu didukung oleh langkah-langkah strategis. Ini sejalan dengan misi AMIN No 2 Point 15 yang sangat relevan dengan kebutuhan negara.

Pertama, restrukturisasi lembaga riset dan inovasi diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing. Pembangunan pusat desain industri di bawah Kementerian Perindustrian akan memberikan layanan langsung untuk riset, desain, dan rekayasa produk, memprioritaskan kebutuhan masyarakat serta meningkatkan daya saing global.

Kedua, peningkatan belanja R&D menjadi 0,4%-0,6% PDB pada 2029, dengan dorongan kuat pada kontribusi swasta, dapat memperkuat kapasitas inovasi. Insentif dan fasilitasi proses paten serta hak cipta akan mendorong komersialisasi hasil riset.

Ketiga, infrastruktur pendukung kewirausahaan berbasis teknologi di kampus-kampus perlu ditingkatkan, termasuk regulasi, kepakaran, jaringan teknologi informasi, pasar, dan pendanaan. Hal ini akan merangsang tumbuhnya startup teknologi di Indonesia.

Keempat, optimalisasi peran BUMN dalam mengimplementasikan hasil riset nasional akan mempercepat adopsi teknologi inovatif dalam berbagai sektor ekonomi.

Kelima, mendorong pendirian laboratorium riset kelas dunia dengan kolaborasi perusahaan multinasional dan universitas terkemuka dapat meningkatkan daya saing dalam bidang biomedika, farmasi, kelautan, pertahanan, energi, dan pangan.

Dengan langkah-langkah ini, Indonesia dapat memastikan bahwa transformasi menuju ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya berjalan efisien, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan dan kedaulatan negara.

Dengan menganalisis secara mendalam dan mengusulkan solusi holistik untuk setiap aspek yang dihadapi Indonesia, Misi AMIN secara konsisten memberikan pandangan yang logis dan tepat.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penerapan misi ini tidak hanya membuka jalan bagi pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, pariwisata dan ekonomi kreatif yang inklusif, tetapi juga transformasi ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan negara secara keseluruhan.

Misi AMIN menjadi penuntun yang sangat relevan dan logis dalam menanggapi dan mengatasi permasalahan kompleks yang dihadapi Indonesia di era kontemporer.