Kamis, 02 Februari 2023
Populis, Jakarta – Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat menyoroti manuver Surya Paloh dalam mengusung Anies Baswedan meski dikenal sebagai kandidat terkuat di luar lingkungan pemerintahan.
Manuver Nasdem yang mengusung mantan Gubernur DKI itu kemudian memunculkan isu reshuffle. Namun, Surya Paloh masih menunjukkan bahwa mendukung Jokowi hingga akhir masa jabatannya, walau digoyang isu reshuffle.
Ia menilai hal tersebut sebagai bentuk cinta Surya Paloh terhadap Jokowi. Kendati begitu, Surya Paloh menegaskan dukungan tersebut hanya sampai 2024.
“Surya Paloh sayang sama Pak Jokowi, namun rasa sayangnya hanya sampai Oktober 2024. Karena Nasdem dan Surya Paloh ingin 2024-2029, Anies Baswedan lah Presidennya,” tutur Achmad pada Kamis (2/2/2023).
Ia menilai kesungguhan Paloh dalam mengusung Anies terlihat dari beberapa momen soal isu reshuffle. Seperti, rapat yang diadakan istana meski beberapa Menteri dari Nasdem tak dilibatkan.
Kendati demikian, tak ada tanda-tanda yang memperlihatkan ketum Nasdem ini bakal meninggal Anies.
“Prediksireshufleini menguat dan tentu sangat beralasan, Selain isu dukungan terhadap Anies Baswedan, ada alasan lain yang mengarah kepadareshuffletersebut,” ucap Achmad.
“Di antaranya adalah Rapat Terbatas (ratas) mengenai masalah beras di Istana negara yang tidak dihadiri oleh Dua menteri asal Nasdem adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar,” pungkasnya.
Sumber: populis.id