Kamis, 2 Februari 2023
Warta Ekonomi, Jakarta – Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat menyoroti gaduh isu Jokowi bakal lakukan reshuffle untuk menyingkirkan menteri NasDem dari kabinet imbas mendukung Anies Baswedan.
Achmad menilai Jokowi lebih baik tidak melakukan Reshuffle.
“Sebagai bentuk nasihat kami kepada Jokowi maka Jokowi sebaiknya tidak perlu melakukan reshuffle,” ujar Achmad dalam keterangan resmi yang diterima wartaekonomi.co.id, Kamis (2/2/23).
Menurut Achmad, Jokowi harus bisa mengoptimalkan sisa masa tugas dengan kabinet yang ada saat ini.
Menghindari konflik politik akibat cara pandang yang berbeda menurut Achmad haarus diutamakan.
“Lebih fokus kepada penyelesaian tugas dengan optimal hinggal akhir masa jabatan. Dan secara intens mengoptimalkan kabinet saat ini sehingga bisa menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik. Ini juga untuk menghindari konflik politik yang tidak perlu yang dapat mengganggu kinerja pemerintah,” jelasnya.
menilai Jokowi bakal mengalami kerugian jika ambil keputusan menendang anak buah Surya Paloh dari kabinet. Menurut Achmad, Jokowi akan terlihat ketakutan dengan langkah NasDem-PKS-Demokrat yang mendukung Anies Baswedan sebagai capres.
“Jokowi akan dianggap gentar terhadap pencapresan Anies Baswedan yang diusung oleh Nasdem, Demokrat dan PKS. Dengan tidak adanya reshufle kabinet membuktikan bahwa Jokowi tidak gentar atas pencapresan Anies tersebut,” ujarnya.
Dengan melakukan reshuffle ke menteri NasDem, Achmad menilai justru NasDem lah yang akan diuntungkan karena menimbulkan kesan jadi pihak yang dizalimi.
Di sisi lain, perbuatan Zalim tersebut juga membuat citra Jokowi makin buruk karena dianggap tak menerima kehadiran pihak yang berseberangan dengannya.
“Di mata publik Nasdem akan tampak seperti di zalimi dan di intimidasi atas pencapresan Anies Baswedan yang berujung pandangan buruk dari masyarakat terhadap Jokowi. Hal ini akan meluas tidak hanya permasalahan dengan Nasdem semata,” jelasnya.
Konsekuensi dari ditendangnya NasDem dari kabinet menurut Achmad akan membuat kuat posisi NasDem sendiri yang kemungkinan besar akan jadi oposisi secara terbuka.
Hal ini diyakini bakal membuat publik bersimpati pada Surya Paloh dan koalisi pengusung Anies Baswedan.
“Dengan deklarasi tiga partai terhadap pencapresan Anies Baswedan akan menjadi daya tarik yang kuat bagi partai-partai lain untuk semakin mendekat karena reshuffle membuat posisi Anies dan Nasdem akan semakin kuat dimata publik,” ujarnya.
Sumber: wartaekonomi.co.id