Selasa, 17 Januari 2023
WE NewsWorthy, Jakarta – Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat, menyoroti subsidi dan sejenisnya yang dicabuti oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Subsidi yang dimaksud Achmad yaitu layanan internet gratis JakWifi. Seperti diketahui, layanan tersebut dihentikan di sejumlah titik di DKI Jakarta.
Terkait dengan pencabutan tersebut, ia menduga uang pembiayaan subsidi tersebut dialihkan untuk membangun infrastruktur.
“Saya kok punya dugaan ini subsidi-subsidi yang sifatnya untuk rakyat itu kemudian dicabut-cabutin nanti uangnya untuk membangun infrastruktur,” ujar Achmad, dikutip NewsWorthy dari kanal YouTube Achmad Nur Hidayat pada Senin (16/1/2023).
Achmad kemudian menyoroti sebuah program yang sempat didengarnya yaitu pembuatan The Great Wall of Jakarta, sebuah tembok besar yang diinisiasikarena rawannya banjir menggenangi Jakarta.
Sayangnya, hanya orang yang tinggal di kawasan elit lah yang kerap menikmati manfaat dari sebuah pembangunan, bukan masyarakat kelas menengah ke bawah.
“Dan kalau kita bicara infrastruktur yang paling menikmati nanti kawasan Pluit, tetangganya Ahok, karena Ahok tinggal di Pluit. Ya sebenarnya mereka sudah tingkat elit,” ujar Achmad.
Pakar sekaligus ekonom itu menyayangkan dicabutinya subsidi untuk warga terkesan menjerumuskan warga agar menjadi orang yang bodoh.
Lebih disayangkan lagi seandainya dana yang seharusnya untuk memberikan subsidi justru dialihkan untuk membangun infrastruktur yang notabene hanya dinikmati oleh kalangan elit.
“Jadi Jakwifi yang gratis itu dikurangi ini berarti Heru Budi ingin masyarakat DKI ini bodoh. Yang pinter mungkin biar segelintir orang saja. Apalagi ternyata kalau dana anggarannya dialihkan untuk membangun The Great Wall of Jakarta yang ternyata yang menikmati adalah warga-warga elit kaya,” jelas Achmad.
Sumber: nw.wartaekonomi.co.id