Senin, 23 Januari 2023
WE NewsWorthy, Jakarta – Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat, mengatakan cara Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menerapkan kebijakan disebut lucu.
Ungkapan tersebut diucapkan keputusan Heru sebelumnya untuk tidak melanjutkan program pembangunan jalur sepeda.
Hal yang menurutnya lucu adalah ketika Heru tidak menggunakan basis akademis untuk memutuskan menghentikan pembangunan jalur tersebut.
“Ini lucunya ini Plt Gubernur DKI Heru Budi Hartono ini atau yang disingkat HBH ini, ini dia tidak punya basis intelektual ataupun basis akademis ketika dia memutuskan untuk tidak menindaklanjuti kegiatan atau track sepeda di Kota Jakarta,” ujar Achmad, dikutip NewsWorthy dari kanal YouTube pribadi pada Jumat (20/1/2023).
Ia kemudian menyodorkan data yang menunjukkan bahwa jalur sepeda yang dibangun Anies Baswedan belum cukup panjang dan merata.
Adapun jalur sepeda yang dibangun Anies baru sepanjang 309 km yang tersebar di 20 lokasi ruas jalan di daerah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
Oleh karena itu, pakar sekaligus ekonom ini merasa aneh terhadap jabatan Heru sebagai penjabat justru terkesan tidak memberikan keadilan bagi semua warga Jakarta.
“Menurut saya ini agak aneh seandainya Heru Budi Hartono ini adalah hanya Plt, ya dia harusnya menyambung (jalur sepeda) biar ada keadilan dan juga keseragaman untuk penduduk yang ada di Jakarta,” ujar Achmad.
Usai publik bereaksi karena program jalur sepeda dihentikan, akhirnya Heru memasukkan kembali anggaran jalur sepeda dalam APBD DKI dengan besaran Rp7,5 miliar. Adapun Rp5 milarnya akan digunakan untuk optimalisasi jalur.
Sumber: nw.wartaekonomi.co.id