Jum’at, 20 Januari 2023
WE NewsWorthy, Jakarta – Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat, menyoroti kebijakan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono terkait jalur sepeda.
Mulanya, Heru ingin menghapus jalur sepeda pada APBD DKI Jakarta tahun 2023 karena tidak berniat melanjutkan pembangunan jalur tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Achmad menyayangkan langkah Heru lantaran jalur sepeda merupakan simbol kota-kota besar di berbagai negara.
“Kalau seandainya kita pengen mengikuti pola kota-kota besar di berbagai negara, itu selalu di kota itu ada track khusus untuk sepeda,” ujar Achmad, dikutip NewsWorthy dari kanal YouTube pribadi pada Jumat (20/1/2023).
Jalur sepeda bahkan menjadi simbol yang menunjukkan suatu kota berkelanjutan. Tetapi sayangnya Heru tampak tak mengerti hal tersebut.
“Jadi jalur sepeda di satu kota besar itu adalah satu simbol bahwa kota itu berkelanjutan. Dan kelihatannya Heru ini nggak mengerti bahwa Kota Jakarta ini adalah salah satu kota yang juga menjadi benchmark bagi kota-kota lain,” jelas Achmad.
“Dan tidak hanya itu juga kondisi Jakarta baik itu tata kotanya, polusinya, itu menjadi perhatian dari berbagai institusi,” sambungnya.
Posisi Jakarta sebagai ibu kota negara dan kota besar mendapat perhatian dari banyak institusi salah satunya yang bergerak di bidang kesehatan.
Usai publik bereaksi karena program jalur sepeda dihentikan, akhirnya Heru memasukkan kembali anggaran jalur sepeda dalam APBD DKI 2023 dengan besaran Rp7,5 miliar. Adapun Rp5 milarnya akan digunakan untuk optimalisasi jalur.
Sumber: nw.wartaekonomi.co.id