Senin, 23 Januari 2023
AKURAT.CO Kepala Studi Ekonomi Politik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat mengatakan, dampak negatif dari isu resesi 2023 mulai nampak. Kini datang dari perusaahan teknologi dan AI terbesar di dunia, Google. Perusahaan induk Google yaitu Alphabet pada (20/1/2023) telah mengumumkan akan memangkas 12.000 karyawan.
Sebelumnya, perusahaan seperti Amazon, Meta dan Microsoft juga sudah mengumumkan melakukan PHK di awal tahun 2023 ini. Dalam beberapa bulan terakhir, totalnya 51.000 karyawan perusahaan raksasa dari teknologi terdepan dunia di-PHK akibat pelemahan ekonomi imbas covid-19 dan ketegangan geopolitik.
“Indonesia Harus Bersiap,” kata Achmad dalam keterangan persnya, Senin (23/1/2023).
Beberapa ekonom Indonesia, ujarnya, mengatakan bahwa sumbangan perdagangan dunia kepada ekonomi hanya 25 persen sehingga resesi 2023 tidak akan berdampak terlalu buruk.
Namun mereka lupa bahwa resesi 2023 tersebut tidak hanya memukul sisi permintaan saja, tetapi juga menyerang dari sisi penawaran, termasuk ketersediaan pembiayaan untuk pembangunan Indonesia akan turut terdampak.
Indonesia mengandalkan pembiayaan dari penerbitan surat utang negara (SUN) untuk membiayaai APBN. Ia tidak bisa membayangkan bila terbitnya SUN tidak dibeli oleh global karena mereka merasa investasi overseas harus ditahan dulu untuk melihat bagaimana arah resesi 2023 nanti.
“Perusahaan konvensional pasti terdampak juga. Mereka yang mengandalkan keuntungannya dari demand perdagangan retail akan mengalami penyusutan,” ujarnya.
Beban utang perusahaan tersebut juga semakin besar karena bunga utang membengkak seiring naiknya suku bunga acuan. Oleh karena itu, satu-satunya harapan mereka adalah stimulus fiskal dari pemerintah.
Tetapi apa daya, ternyata pemerintah juga tidak bisa diandalkan karena tidak punya cash untuk membiayaai belanja APBN. Sektor riil-retail, sektor fiskal dan sektor keuangan adalah sektor yang akan terpukul dari Resesi 2023 ini.
Krisis resesi 2023 yang memukul ketiga sektor tersebut adalah unprecedented dalam sejarah ekonomi sejak Perang Dunia ke-2.
Oleh karena itu, tidak ada game changer dari krisis resesi 2023 ini selain perubahan mendasar dari tatanan ekonomi internasional. Aturan lama seperti Internasionalisasi dollar, breton woods dan globalisasi akan runtuh.
“Dunia akan bingung sementara tatanan ekonomi baru belum juga muncul,” ujar Achmad.
Sumber: akurat.co