January 20, 2023
Oleh Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute
Situasi Keamanan di Papua dan Morowali Sulawesi Tengah Bergejolak. Rumah Dinas Kapolda Papua di Jayapura habis terbakar Sedang di Morowali Bentrokan antar pekerja TKA dan TKI berujung rusuh dan pengerusakan fasilitas perusahaan dimana 2 orang dikabarkan tewas atas insiden tersebut.
Terbakarnya Rumah Dinas Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri yang terletak di Distrik Jayapura Utara, Jayapura, ludes terbakar, pada Selasa (17/1) pagi. Dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa.
Dalam keterangan kepolisian kejadian tersebut terjadi akibat adanya arus pendek listrik. Meskipun memang dugaan kuat kejadian tersebut ada kaitannya dengan penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Karena terasa janggal rasanya jika rumah dinas seorang Kapolda dengan penjagaan yang sangat ketat terbakar akibat adanya konsleting listrik.
Ini menunjukkan situasi keamanan di Papua semakin tidak kondusif pasca ditangkapnya Lukas Enembe. Lalu bagaimana antisipasi negara terhadap situasi keamanan yang ada di Papua.
Kemudian terjadinya bentrokan di PT GNI, Morowali Sulawesi Tengah antara pekerja Indonesia dengan Tenaga Kerja Asing yang menewaskan 2 orang pekerja mengindikasikan ada permasalahan serius yang terjadi di perusahaan pengolahan Nikel tersebut antara pekerja domestik dan pekerja asing. Dimana PT GNI sendiri merupakan perusahaan Nikel Cina.
Informasi nya bentrokan itu sendiri terjadi akibat adanya ketidakadilan upah buruh domestik disana dan ketika mereka ingin berdemonstrasi menuntut kenaikan upah dan beberapa tuntutan lainnya mereka justru di serang oleh TKA dari Cina sampai kemudian menimbulkan korban jiwa.
Dan lagi lagi pertanyaan yang muncul dengan apa yang terjadi di Morowali adalah dimana peran negara berada ? negara harus hadir menciptakan keamanan dan kenyamanan untuk semua?
Apa yang terjadi baik di Papua maupun di Morowali adalah menunjukkan bahwa seolah negara tak berdaya bahkan tak hadir di tengah tengah masyarakatnya. Elite elite di pusat seolah sibuk dengan agenda agenda politik di 2024 sementara mereka terlihat abai dengan situasi yang terjadi di bawah.
Ketidakadilan yang terjadi, ketimpangan, ketidak percayaan masyarakat terhadap aparat negara semakin membuat situasi di negeri ini memasuki tahun tahun politik ke depan menjadi semakin suram. Instabilitas politik yang ada jika tidak direspon secara baik oleh otoritas yang ada saat ini maka akan membuat situasi negeri ini menjadi semakin kacau.
Apalagi jika otoritas yang sedang berkuasa justru mengajarkan etika politik yang buruk seperti mencoba coba untuk merubah konstitusi yang ada dengan ingin menambah masa jabatan presiden menjadi 3 Periode semakin suramlah masa depan Republik ini.
Sumber: banten.perdananews.com