Rabu, 07 Desember 2022

WE NewsWorthy, Jakarta – Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat menyoroti pencopotan Marullah Matali dari posisi Sekretaris Daerah (Sekda) DKI.

Hal itu ditanggapi Achmad Nur Hidayat dalam tayangan di channel YouTube pribadi miliknya. Dalam tayangan itu, Achmad Nur Hidayat mengungkapkan soal Penjabat (Pj) Heru Budi Hartono yang dinilai berani mengambil langkah pencopotan pejabat penting. Sebelumnya jajaran direksi Jakpro, hingga terbaru yakni Sekda.

“Nah saya ingin mengatakan begini, sebagai pejabat kalau dia pejabat biasa, kalau tidak punya beking-beking orang kuat, saya kira penjabat itu tidak berani melakukan hal yang sedemikian gitu. Karena ini kan partner keluarganya dia waktu fit and proper yang sama-sama diusulkan yang punya nilai yang lebih bagus dibandingkan dia gitu,” papar Achmad Nur Hidayat dikutip NewsWorthy dari tayangan di channel YouTube pribadi miliknya, Rabu (7/12).

Menurut Achmad Nur Hidayat, jika Heru Budi merupakan penjabat pada umumnya yang normal, tidak akan seberani itu.

“Saya kira kalau dia penjabat normal, dia butuh orang birokrasi, apalagi ini kan Sekda incumbent ya butuh birokrasi yang menopang dia untuk menjalankan roda pemerintahan,” ungkap Achmad Nur Hidayat.

“Itu kan penjabat yang normal, tetapi kelihatannya Heru Budi Hartono ini ya sedang membuat rakyat DKI ini, kemarahannya tuh terus memupuk gitu karena langkah-langkah Heru Budi ini kan dianggap langkah-langkah yang tidak sesuai dengan kepentingan rakyat Jakarta,” tandas Achmad Nur Hidayat.

Sebagai informasi, Heru Budi melantik Uus Kuswanto sebagai Penjabat (Pj) Sekda DKI Jakarta dan melantik Marullah Matali sebagai Deputi Gubernur Bidang Kebudayaan dan Pariwisata.

Adapun pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan dilakukan secara tertutup di Balai Kota Jakarta, pada Jumat (2/12).

Sumber: nw.wartaekonomi.co.id