Selasa, 27 Desember 2022
Warta Ekonomi, Jakarta – Pemerintah makin gencar menyiapkan anggaran untuk subsidi pembelian kendaraan listrik yang mana menurut keterangan Menteri Koordinatoir Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bernilai Rp5 Triliun.
Mengenai hal ini, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat angkat suara. Achmad menilai rencana subsidi ini buat curiga publik karena terkesan dipaksakan karena ngotot disisipkan di APBN.
“Tampaknya ada dorongan kuat sehingga pemerintah ngotot untuk menyisipkan program ini ke dalam APBN. Hal ini membuat publik curiga bahwa ada yang bermain dibelakang ini,” ujar Achmad dalam keterangan resmi yang diterima wartaekonomi.co.id, Selasa (27/12/22).
Hal ini Achmad ungkapkan karena menurutnya dalam RAPBN program subsidi kendaraan listrik tersebut tidak ada.
Ia pun curiga ada pihak lain yang ingin terus mendorong program ini yang pada intinya tak ada untungnya untuk kepentingan negara.
“Program subsidi kendaraan lsitrik ini terkesan ingin dipaksakan padahal RAPBN yang sudah ada tidak memuat program ini. Sepertinya ada pihak-pihak yang sangat berambisi untuk menggoalkan ini yang aroma motifnya tidak untuk kepentingan negara,” jelasnya.
Lebih lanjut, Achmad juga menilai alasan yang peerintah utarakan terkait program ini belum cukup kuat. Achmad menilai masih banyak program prioritas yang perlu anggaran sehingga bermanfaat bagi masyarakat.
“Kalau membedah alasan-alasan yang diutarakan oleh Kemenko Airlangga di atas masih belum cukup kuat untuk melegitimasi subsidi ini dilakukan. Sementara masih banyak permasalahan lain yang masih memerlukan fokus anggaran lebih banyak yang lebih patut untuk menjadi prioritas,” ungkapnya.
Sebelumnya, Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pemerintah merencanakan untuk menganggarkan subsidi kendaraan listrik sebesar Rp5 Triliun.
“Ini sedang bicara dengan Bu Menteri Keuangan nilainya Rp 5 triliun, nanti dibagi motor berapa, mobil berapa. Bus kita akan pertimbangkan juga,” ujarnya dalam konferensi pers di Istana Negara, dikutip dari beritasatu.com, Selasa (27/12/22)
Sumber: wartaekonomi.co.id