Kamis, 01 Desember 2022
WE NewsWorthy, Jakarta – Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat menyoroti terkait penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2023 yang hanya naik 5,6 persen.
Hal itu ditanggapi Achmad Nur Hidayat dalam tayangan di channel YouTube pribadi miliknya. Dalam tayangan itu, Achmad Nur Hidayat mengungkapkan soal Anies Baswedan yang pernah berusaha menaikkan UMP sebanyak 5 kali lipat dibanding yang ditetapkan saat ini.
“Jadi Anies menaikkan 5 kali lipat dibandingkan rata-rata UMP saat itu. Meski hartanya pro sama rakyat, tetapi perjuangan Anies digugat. Karena digugat oleh asosiasi pengusaha di pengadilan di PTUN dan akhirnya Gubernur DKI dikalahkan,” ujar Achmad Nur Hidayat dikutip NewsWorthy dari tayangan di channel YouTube pribadi miliknya, Kamis (1/12).
“Kalau sekarang, bahkan ini hanya 5,6 persen. Artinya orang-orang yang upahnya dibawah sama dengan UMP ketika inflasinya 5,7 persen, berarti dia mengalami pelemahan daya beli. Gaji yang dia peroleh tahun 2023 nanti, itu tidak bisa membeli item yang sama yang dia beli di tahun 2022 ini,” lanjutnya.
Achmad Nur Hidayat juga menilai bahwa para pekerja dengan UMP DKI Jakarta 2023 yang sudah ditetapkan itu harus berpikir keras dan mencukup-cukupi kebutuhan.
“Artinya dia harus berpikir keras untuk menghemat belanjanya. Karena ternyata kenaikan gaji dia tidak mencukupi dari kenaikan harga-harga barang yang ada di pasaran,” ungkap Achmad Nur Hidayat.
“Nah saat ini kita ya merasa ini bagaimana ya DKI kok malah memberikan satu contoh yang tidak baik. Harusnya DKI itu minimal ya kebutuhan saya harusnya minimal sama dengan inflasi gitu ya 5,7 tapi ini ternyata di bawah sama 5,6 persen,” tambahnya.
Dengan begitu, Achmad Nur Hidayat mengutarakan bahwa kepemimpinan Heru Budi saat ini sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta memang tidak pro pada rakyat. Lantaran UMP yang sudah ditetapkan bahkan di bawah nilai inflasi.
“Ini menunjukkan bahwa pimpinan Plt Gubernur DKI Heru Budi Hartono itu memang tidak pro kepada rakyat, dan ini sesuai dengan prediksi, dia hanya pro kepada yang milih dia, dan yang milih dia itu adalah elite oligarki politik,” imbuhnya.
Sumber: nw.wartaekonomi.co.id