Desember 06, 2022

DEMOCRAZY.ID – Belum genap dua bulan, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono telah mencetak sejumlah keputusan.

Salah satunya dengan mencopot dan mengganti beberapa posisi pejabat di tubuh Pemprov DKI.

Pakar kebijakan publik Narasi Institute Ahmad Nur Hidayat menyebut seluruh langkah yang diambil Heru adalah bagian dari agenda untuk mendiskreditkan Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.

“Saya kira ya mereka yang punya agenda mendeskritkan Anies Baswedan untuk Pilpres 2024, bisa dari kubu yang bersaing dengan orang yang bersaing dengan Anies,” beber Hidayat melalui kanal YouTube miliknya, tayang Senin (5/12/2022).

Mantan Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) ini juga menduga orang-orang di balik Heru menganggap kemenangan Anies di Pilpres 2024 adalah ancaman.

Khawatirnya, jika Anies menjabat sebagai pengganti Presiden Jokowi, maka program-program besar milik Jokowi tak bisa dilanjutkan.

“Seperti misalnya IKN, kereta cepat, dan lainnya, makanya dia takut dan menghalangi Anies,” ujarnya.

Sehingga, salah satu cara ampuh untuk menghalangi Anies adalah dengan mengubur seluruh jejak prestasi Anies melalui pengutusan Heru Budi sebagai Pj gubernur.

Apalagi, langkah-langkah yang ia tempuh beberapa waktu dekat justru lebih banyak menghilangkan sisa kebijakan Anies selama memimpin DKI.

“Karena gini, mulai 17 Oktober (pelantikan) sampai sekarang, langkah Heru ini tidak lepas dari menghilangkan legacynya Anies Baswedan dari DKI Jakarta,” terangnya.

Sementara beberapa kebijakan yang sudah dimusnahkan oleh Anies, kini justru dimunculkan kembali oleh Heru.

“Kasus pengaduan online misalnya, kemudian orang-orang yang dipilih Anies itu digantikan tanpa sebab,” ucap Hidayat.

Sehingga, menurut Hidayat, tindakan yang bakal ditempuh oleh Heru Budi adalah dengan memupuk ketidaknyamanan warga DKI Jakarta.

“Lalu sekarang Sekda, ini sudah klimaks ya, dia betul-betul ingin menghancurkan legacy Anies. Padahal (Marullah) sudah mengubah kota Jakarta sebagai kota yang penuh ketimpangan menjadi cemerlang (tapi malah diganti),” pungkasnya.

Sumber: democrazy.id