Kamis, 3 November 2022

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pengamat politik Achmad Nur Hidayat menyoroti progam dan kebijakan yang diambil Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

Sebab usai menggantikan Anies Baswedan, Heru Budi justru menghidupkan kembali menghidupkan program kerja di era Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Pengamat politik itu heran dan mengatakan bahwa seharusnya Pj Gubernur DKI memberikan gebrakan yang baru, dan bukan sekedar melanjutkan kebijakan Ahok.

“Kita ini sekarang punya Pj Gubernur DKI yang bernama Heru Budi tetapi kita punya cita rasa seperti lima tahun yang lalu,” ujar Achmad di kanal YouTube-nya dikutip pada Kamis (27/10).

“Pengaduan di Balai Kota itu di buka lagi, itu kan bukan hal baru. Kita ini sebagai publik membutuhkan satu gebrakan apa Plt ini gitu lho,” lanjutnya.

Menurut Achmad, wajar saja jika publik bertanya-tanya Pj Gubernur DKI melanjutkan program Anies Baswedan atau program Ahok.

“Heru ini melakukan satu gebrakan yang kalo kita lihat gebrakan itu adalah gebrakan yang dilakukan di zamannya Ahok. Wajar publik bertanya-tanya in Heru Budi Hartono ini gubernur Plt yang melanjutkan programnya Anies Baswedan atau dia melanjutkan programnya Ahok?” ujarnya.

Gebrakan pertama adalah posko pengaduan di Balai Kota yang ditiadakan di era Anies, dibuka kembali oleh Pj Gubernur DKI.

Adapun posko pengaduan tersebut merupakan program Jokowi dan Ahok sewaktu menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Program lainnya yang serupa adalah penanaman pohon kembali di Monas.

Tidak hanya itu, usai beberapa hari menjabat Pj Gubernur DKI Heru Budi juga mencopot Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Mohamad Apriandy.

Diketahui, Heru Budi mengankat Tuhiyat menggantikan Apriandy yang baru menjabat selama tiga bulan sebagai Dirut MRT. Pj Gubernur DKI juga mengganti jajaran Dewan Komisaris PT MRT Jakarta.

Sumber: poskota.co.id