Rabu, 30 November 2022
Warta Ekonomi, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat sorotan tajam setelah dirinya menghadiri “Gerakan Nusantara Bersatu” yang diadakan kelompok relawannya. Ia pun sempat menuturkan sejumlah kriteria atau ciri pemimpin yang pantas dipilih di Pilpres 2024.
Alih-alih soal gagasan dan ide, publik malah menyoroti kriteria fisik yang Jokowi ungkapkan terkait pemimpin yang baik yang mana menurutnya tanda kerutan dan banyaknya uban alias rambut putih jadi indikasi pemimpin yang bekerja untuk rakyat.
Mengeai hal ini, Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat angkat suara. Menurutnya, apa yang disampaikan Jokowi merupakan sesuatu yang janggal.
“Substansi yang Jokowi sampaikan pada pertemuan tersebut tentang kepemimpinan amat janggal,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima redaksi wartaekonomi.co.id, Selasa (29/11/22).
Menurut Achmad, ciri fisik pemimpin yang tepat menurut Jokowi yakni Beruban dan mukanya terdapat kerutan sangatlah Aneh.
Penyederhanaan masalah kepemimpinan dengan tampilan fisik menurut Achmad bukan sesutau yang tepat.
“Bagaimana menurutnya bahwa seorang pemimpin yang baik adalah seorang yang rambutnya banyak memiliki uban dan wajahnya penuh dengan kerutan. Agak aneh memang rasanya ketika permasalahan kepemimpinan disederhanakan dengan tampilan fisik,” lanjutnya.
Kesan manuver Jokowi dinilai sangat kental dalam acara Nusantara Bersatu ini, Achmad menyebut acara tersebut untuk menujukkan bahwa Jokowi belum habis dan masih punya pengaruh untuk kontestasi 2024 termasuk pesan tegas kepada Megawati Soekarnoputri dan PDIP.
“Menjadi spekulasi kepada publik bahwa apakah dengan mobilisasi dan pengerahan ratusan ribu massa ini menjadi sinyalemen Jokowi melalui relawannya untuk menantang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri Putri sekaligus PDIP-nya,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, elite PDIP sendiri ramai-ramai mengecam acara relawan Jokowi tersebut, kesan persaingan antara Jokowi dan Megawati kembali tak dapat dihindari.
Achmad pun menilai Jokowi ingin adu kuat dengan Megawati.
“Jokowi seakan ingin adu kuat dengan Megawati Soekarnoputri tentang siapa yang paling punya pengaruh dan kekuatan riil di lapangan,” tambahnya.
Sumber: wartaekonomi.co.id