Senin, 28 Nov 2022
Jakarta – Pemerintah berencana membagikan 680 ribu rice cooker gratis ke masyarakat. Tujuannya adalah mendukung pemanfaatan energi bersih dan meningkatkan konsumsi listrik per kapita.
Rencana ini mencuat setelah penolakan terhadap rencana program bagi-bagi kompor listrik dan penghapusan paket listrik 450VA.
Adapun wacana ini disampaikan oleh Sub Koordinator Fasilitasi Hubungan Komersial Usaha Ketenagalistrikan, Direktorat Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM Edy Pratiknyo. Menurutnya pemerintah tengah membahas kebijakan ini.
Bantuan Penanak Nasi Listrik (BPNL) sebanyak 680 ribu unit rencananya akan disalurkan ke seluruh Indonesia melalui APBN Kementerian ESDM 2023. Harga per unit rice cooker adalah Rp. 500 ribu, sehingga totalnya diperkirakan bisa menghabiskan anggaran Rp 340 miliar.
Seperti rencana program bagi-bagi kompor listrik sebelumnya yang berkorelasi dengan rencana penghapusan daya listrik 450Va, hal ini sebagai solusi atas kelebihan quota yang ditanggung PLN yang masih belum terserap, sementara beban pembayaran kepada vendor tetap harus diselesaikan.
Walaupun program ini tidak memerlukan kenaikan daya tapi penyerapan listrik masyarakat akan naik sehingga kuota listrik PLN bisa terpenuhi. Namun, tepatkah langkah pemerintah ini?
“Ditengah daya beli masyarakat masih lemah tentunya kenaikan kapasitas penggunaan listrik akan menyebabkan naiknya biaya listrik yang harus dikeluarkan,” kata Achmad Nur Hidayat, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute dalam keterangan tertulis, Senin (28/11/2022).
Menurutnya yang paling penting saat ini bukanlah peralatan memasaknya. Apalagi daya beli masyarakat masih rendah menjelang ancaman resesi tahun 20200.
“Dan yang paling urgent saat ini bukan peralatan memasaknya tapi daya beli masyarakat yang rendah apalagi menjelang resesi 2022 yang keberadaannya sudah mulai dirasakan oleh masyarakat saat ini. Rakyat jauh lebih butuh beras dan lauk-pauknya serta anggaran untuk bayar listrik ketimbang diberi rice cooker,” pungkasnya.
Sumber: finance.detik.com