” Lebah juga disebutkan dalam Alquran sebagai binatang yang cuma makan yang baik-baik dan halal saja. Di perutnya ada madu yang sangat baik untuk kesehatan bagi yang meminumnya “
JAKARTA | KBA – Ketua DPP Partai NasDem Zulfan B Lindan menyebut Anies Baswedan itu diibaratkan sebagai sarang lebah yang bisa membuat lebah berkumpul bersama. NasDem memandang lebah itu banyak manfaatnya karena itu dengan cepat dikelolakan bagi kepentingan masyarakat dan bangsa Indonesia di masa depan.
Dia menyatakan hal itu dalam diskusi virtual yang diselenggarakan oleh Narasi Institute, Jumat sore, 7 Oktober 2022. Acara bertema “Seberapa Efektif Langkah NasDem Mencapreskan Anies Baswean” itu dipandu oleh Pakar Kebijakan Publik Muhammad Noor Hidayat dengan nara sumber Zulfan Lindan dan Guru Besar IPB Bogor Didin S Damanhuri .
Untuk diketahui bahwa sarang lebah merupakan tempat lebah untuk terkumpul dan menaruh madunya. Lebah juga disebutkan dalam Alquran sebagai binatang yang cuma makan yang baik-baik dan halal saja. Di perutnya ada madu yang sangat baik untuk kesehatan bagi yang meminumnya. Perumpaman sarang lebah itu menunjukkan bahwa Zulfan ingin membawa Anies memberikan manfaat secara baik dan berguna kepada rakyat.
“Itulah perumpamaan Anies, yaitu sebagai sarang lebah. Kami ingin memanfaatkannya, baik untuk rakyat Indonesia secara keseluruhan sebagai obat bagi situasi sekarang, maupun untuk kami sebagai partai yang tentunya mempuyai tujuan dan misi,” kata mantan aktivis HMI yang juga mantan wartawan senior itu.
Rencana diubah
Dikatakan oleh Zulfan yang merupakan mantan anggota DPR RI itu, rencana deklarasi sebenarnya sudah ditetapkan, yaitu pada 10 November 2022. Tetapi ada perkembangan yang sangat mendesak di partai dan karena itu diadakan rapat untuk membahasnya. Dalam rapat diskusi berjalan intens. “Mayoritas mendesak agar deklarasi tidak dilakukan pada tanggal 10, sebab tanggal itu adalah hari Pahlawan, di mana banyak agenda politik nasipnal. Apalagi pada 11 November adalah HUT partai. Maka disepakati untuk dipercepat menjadi tanggal 3 Oktober,” ungkapnya.
Di samping itu, kata dia, NasDem juga lelah mendengar ocehan negatif bahwa NasDem main-main dalam mencalonkan Anies. “Tuduhan itu sangat serius yang bisa berdampak pada posisi, suara, image dan kinerja partai. Maka kita putuskan saja dipercepat. Dan terbukti langkah itu sangat menguntungkan bagi partai secara keseluruhan,” terang Zulfan.
Alasan lain dalam mempercepat deklarasi adalah kegiatan padat yang akan dilakukan oleh Ketum Surya Paloh pada November depan. Dia akan banyak dijadwalkan berada di luar negeri. Selain itu,dia pun banyak ke luar kota karena partai banyak melakukan Rakorwil di daerah-daerah. “Agar tidak terlalu lelah dan makan waktu maka kita umumkan saja lebih cepat,” ujar Zulfan.
Zulfan membantah bahwa deklarasi itu dimaksudkan untuk mendahului tindakan KPK yang disebut-sebut akan mengkriminalisasi Anies. Menurutnya, itu dua hal yang tidak ada hubungannya. “Pak Surya Paloh selaku ketua umum, ketika menjawab wartawan pada saat deklarasi menegaskan bahwa itu tidak ada hubungannya,” katanya.
Punya target
Menjawab pertanyaan, dengan percepatan deklarasi itu NasDem punya target seperti ingin menang dan besar. Zulfan pun membenarkannya. “Itu pasti. Semua partai tentunya seperti itu. Cuma caranya saja yang berbeda. Apakah itu merupakan taktik agar perolehan suara naik, ya. Itu pasti. Karena NasDem menangkap kesan bahwa rakyat ingin Anies segara dideklarasikan sebagai capres. Itu sudah kita lakukan dan ternyata dampaknya cukup besar baik terhadap Anies sendiri maupun terhadap NasDem,” ungkapnya.
Terkait adanya suara pesimistis dari salah seorang peserta diskusi terkait dana, Zulfan mengakui masalah dana memang penting tetapi tidak berarti tanpa dana tidak bisa menang. Ia lantas mencontohkan saat Pilpres 2004, SBY dan Jusuf Kalla bisa memenangkan kontestasi tanpa didukung oleh dana yang besar. “Kita optimistis bahwa dukungan rakyat terhadap Anies akan membuat dia bisa menang,” tegasnya.
Lebih jauh Zulvan juga optimistis dukungan kelas menengah Islam cukup kuat. Di samping itu, beberapa tokoh nasional yang punya kekuatan finansial kuat juga cenderung untuk mendukung Anies. “Jangan pesimistis. Kita bekerja saja dulu. Allah yang akan membantu perjuangan ini,” katanya.
Oleh: Achmad Nur Hidayat | Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute
Sumber: kbanews.com