19/10/2022
Ada pertarungan sengit di internal kepolisian dengan munculnya berbagai kasus yang menimpa pejabat tinggi di korps Bhayangkara. Masing-masing kelompok di kepolisian saling membuka borok.
“Penangkapan Teddy Minahasa, maupun terbongkarnya bobrok polisi tak lepas dari pertarungan sengit di dalam tubuh internal kepolisian,” kata Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (19/10/2022).
Munculnya diagram kerajaan Sambo dan perjudian 303 di mana ada nama Ferdy Sambo termasuk nama Nico Afinta semakin menguatkan adanya kelompok-kelompok dan polarisasi di dalam tubuh internal kepolisian.
“Masing masing kelompok ini berusaha untuk saling membongkar borok kelompok lainnya,” ungkapnya.
Jika ternyata memang terbukti Teddy Minahasa benar telah melakukan tindak pidana menjual barang bukti narkoba, maka ada yang salah dengan sistem pembinaan di internal kepolisian.
Publik, kata Achmad menunggu langkah-langkah perlawanan yang akan dilakukan oleh Teddy Minahasa dan tim kuasa hukumnya. “Apakah penangkapan tersebut adalah rekayasa seperti yang di sampai kan Teddy Minahasa ataukah memang terbukti benar Teddy adalah polisi yang berprofesi ganda sebagai pengedar barang haram narkoba,” ungkapnya.
Teddy Minahasa juga menolak untuk didampingi pengacara yang sudah disediakan oleh Polda Metro Jaya. Teddy pun meminta untuk didampingi pengacara yang ditunjuk oleh keluarganya.
“Penangkapan Irjen Teddy Minahasa menjadi bencana dalam institusi kepolisian. Institusi kepolisian bak tak habis-habisnya didera persoalan internalnya,” jelas Achmad.
Sumber: suaranasional.com