22 Oktober 2022

APAKABARNEWS.COM – Kasus gagal ginjal akut pada anak semakin banyak menelan korban. Dari 241 kasus di 22 provinsi sudah 133 anak meninggal dunia akibat penyakit ini.

Kesimpulan awal Kemenkes bahwa penyebab utamanya adalah parasetamol sirup dengan kandungan DEG dan ED yang tercemar.

Sehingga Kemenkes melarang peredaran obat parasetamol sirup untuk anak.

Sementara Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan bahwa paracetamol sirup bukan penyebab utama gangguan ginjal akut misterius ini.

Dan orang tua diminta untuk tidak menggunakan parasetamol sirup untuk sementara hanya sebagai bentuk kewaspadaan.

BPOM sendiri menjelaskan bahwa dari hasil uji cemaran EG belum dapat mendukung kesimpulan bahwa penggunaan obat parasetamol sirup tersebut memiliki keterkaitan dengan kejadian gagal ginjal akut.

Pemerintah terburu-buru mengambil kesimpulan bahwa penyebab gagal ginjal akut ini dari kandungan EG dalam parasetamol sirup.

Jika kandungan EG atau DEG yang ada di parasetamol sirup ini yang menjadi masalahnya, maka akan memunculkan pertanyaan mengapa kasus ini baru muncul sekarang.

Jika itu benar penyebabnya maka seharusnya kejadian-kejadian semacam ini sudah terjadi sejak lama.

Tentu saja harus dicermati hal-hal yang mungkin terkait dengan apa yang tengah marak saat ini.

Sementara kajian yang lebih dulu tentang Acute Kidney Injury (AKI) ini sudah lebih dahulu diterbitkan oleh National Library Medicine sebagai pusat informasi bioteknologi nasional di Amerika Serikat.

Melalui webnya memuat hasil penelitian mengenai AKI dengan mengidentifikasi 1133 kasus yang menghasilkan kesimpulan bahwa ada korelasi antara Gagal Ginjal Akut ini dengan Vaksinasi Covid 19.

Tentunya penelitian dari 1133 kasus di AS akan lebih kuat kadar ilmiahnya dibandingkan dengan dugaan sementara dari 241 kasus yang sedang terjadi saat ini.

Pemerintahpun seolah-olah menghindari untuk menjadikan Vaksinasi ini sebagai kemungkinan yang seharusnya ditelusuri.

Ini seolah-olah ada yang ingin ditutupi agar masyarakat tidak mempermasalahkan kebijakan vaksinasi yang sudah dilakukan yang menghabiskan triliunan anggaran dengan kasus gagal ginjal akut yang misterius ini.

Keterburu-buruan mengenai parasetamol sirup ini akan menjadi persoalan baru.

Jika sebagian vendor yang memasok obat untuk anak berupa parasetamol sirup maka berpotensi menjadikan obat jenis ini menjadi mahal.

Dan vendor yang dianggap bagus (tidak terdaftar produknya sebagai obat parasetamol sirup bermasalah) akan terkena windfall keuntungan.

Dan stok obat ini menjadi susah didapat sementara pasien yang membutuhkan obat ini tentunya tidak bisa menunggu.

Oleh: Achmad Nur HidayatEkonom dan Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute.**

Sumber: apakabarnews.com