Kamis, 08 September 2022

Warta Ekonomi, Jakarta – Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute mengatakan bahwa pemanggilan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan ke KPK untuk dimintai keterangan terkait penyelenggaraan Formula E adalah salah satu cara menjegal dia maju ke Pilpres 2024.

Achmad mengatakan, diantara sekian banyak nama yang akan bertanding, Anies memang diprediksi menjadi calon kuat capres 2024 yang akan datang.

“Sebelumnya gencar diberitakan bahwa Anies akan dimintai keterangan terkait penyelenggaraan Formula 1 di Jakarta. Padahal mestinya KPK terlebih dahulu memanggil dan meminta keterangan ketua penyelenggara Formula 1  Ahmad Sahroni Anggota DPR RI sebelum meminta keterangan gubernur Jakarta Anies Baswedan,” jelas Achmad melalui keterangan tertulis yang diterima Warta Ekonomi, Kamis (08/09/22).

Ia juga mengatakan, Anies telah banyak melakukan program bagi Jakarta. Dari mulai angkutan terintegrasi yang murah pembangunan stadion berskala internasional penyelenggaraan event internasional dan berbagai program yang dirasa meningkatkan citra ibukota. 

“Inilah alasan kenapa Anies harus dijegal. Kalau gak potensial menang, ngapain dijegal. Buat apa keluar begitu banyak biaya untuk jegal Anies. Biarin aja. Toh akan kalah,” tambah Achmad. 

Ia juga menjelaskan bahwa jika Anies jadi presiden, ada sebagian golongan yang merasa kepentingan mereka terganggu.

“Jadi gubernur DKI saja, reklamasi gak berlanjut. Alexis tutup. Bisnis-bisnis ilegal di Jakarta tiarap. Mafia properti tak bisa bergerak leluasa,” jelasnya.

Ia juga mengatakan, selain nama Anies yang semakin melambung, namanya juga banyak diserang dan di black Campaign dan dicari cari kesalahannya di media sosial oleh akun akun yang kerap disebut Buzzer RP.

“Prestasi nya membangun ibukota sama sekali tidak dianggap oleh akun akun buzzer bahkan berbagai kebijakannya dikritisi. Banyak pihak yang menilai itu semua tak lepas dari semakin tingginya popularitas Anies Baswedan dan itu semua tentunya tidak diharapkan oleh kelompok-kelompok yang tidak menghendaki Anies Baswedan menjadi presiden RI,” jelas Achmad.

Sumber: wartaekonomi.co.id