Rabu, 24 Agustus 2022

Warta Ekonomi, Jakarta –

Butuh waktu hampir dua bulan untuk mendapatkan nama-nama tersangka dalam kasus pembunuhan berencana yang menimpa Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. 

Sebelumnya, sang aktor utama dibalik tindakan keji ini Irjen Polisi Ferdy Sambo sempat membuat skenario palsu mengenai Brigadir J yang melecehkan istirnya, Putri Candrawathi hingga membuatnya marah dan membunuh ajudannya tersebut.

Skenario ini didukung pula oleh banyak anggota dan para petinggi Polri. Hingga akhirnya satu persatu fakta mulai terkuak ke publik.

Achmad Nur Hidayat selaku pengamat Kebijakan Publik Narasi Institute dan Kepala Studi Ekonomi Politik LKEB UPN Veteran Jakarta mengatakan sulitnya kasus ini terpecahkan karena banyak persoalan bangsa ini yang disebabkan oleh para mafia.

“Ferdy Sambo jadi psikopat karena mafia judi, dan oknum-oknum lain di dalam tubuh penegak hukum yang menjadikan keadilan di negara ini tajam ke bawah dan tumpul ke atas, keadilan tidak dirasakan di negeri ini,” ungkap Achamd.

Menurutnya, para mafia serta oligarki ini ada dalam tubuh pengelola negara dan diluar pemerintah yang membuat bangsa ini tidak bisa menjadi negara yang kuat seperti seharusnya.

“Saat ini bisa kita rasakan, bagaimana para penegak hukum tidak bisa secara lugas mengambil peranannya secara optimal dalam kasus pembunuhan Brigadir Yoshua karena tersandera oleh adanya mafia di dalam tubuh kepolisian,” tambah Achmad.

Ia juga mengaitkan kasus Sambo ini dengan misteri kasus KM50 yang menyebabkan kematian 6 orang anak bangsa yang tidak pernah merugikan bangsa seperti yang dilakukan para koruptor.

“Rakyat sangat merasakan ketidakadilan itu tapi tidak bisa berbuat apa-apa dan dunia internasional pun menilai itu sebagai pelanggaran HAM,” tutup Achmad.

Sumber: wartaekonomi.co.id