Senin, 11 Juli 2022

Jakarta – Belum lama ini, Indonesia baru saja menggelar pertemuan Menteri Luar Negeri Foreign Ministers’ Meeting atau FMM G20 di Bali.

Pertemuan FMM G20 ini disoroti oleh Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat. Achmad mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut tidak menghasilkan keputusan penting.

“Pertemuan yang menelan anggaran yang besar tersebut boleh dikata tidak menghasilkan keputusan penting apa pun alias seremonial belaka tanpa menghasilkan sesuatu yang berarti,” ujar Achmad dalam keterangan resmi, dikutip Senin (11/7/22).

Tentu bukannya tanpa alasa, Achmad menyebut bahwa pertemuan tersebut tidak memiliki dampak berarti.

Achmad menyoroti banyakya insiden yang terjadi pada kegiatan pertemuan tersebut.

“Banyak insiden insiden yang justru membuat pertemuan menteri menteri luar negeri ini tidak berjalan efektif,” jelas Achmad.

Sebagaimana diketahui, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss absen dalam FMM G20 Bali terkait pengumuman mengejutkan dari Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.

Negara G7 pun tidak hadir dalam resepsi makan malam di Ayana Resort and Spa Bali, pada Kamis, menjelang pertemuan para menteri luar negeri anggota G20. Diduga delegasi negara G7 merasa tidak nyaman karena ada kehadiran Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

“Ketidaknyamanan delegasi menteri luar negeri ini harusnya dapat dicarikan solusi terbaiknya karena pertemuan ini sebetulnya adalah upaya meredakan ketegangan yang ada di kawasan bukan justru menciptakan ketegangan baru karena forum ini,” lanjut Achmad.

Sumber: wartaekonomi.co.id