Selasa, 14 Juni 2022 12:22
Austin mengatakan, telah terjadi peningkatan ketegangan dalam jumlah pertemuan disebabkan sikap tidak profesional China antara pesawat dan kapal China dengan negara lain.
Menhan China Wei Fenghe menuduh AS melakukan provokasi dan tuduhan terkait Taiwan. China dituduh Menhan AS menjadi sangat agresif soal laut china selatan (LCS) dan Taiwan.
Dalam Pidato Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Sabtu (11/06), Masalah dikawasan laut china selatan (LCS) menjadi rumit karena sikap agresif China termasuk di dekat perairan Taiwan.
Austin mengatakan, telah terjadi peningkatan ketegangan dalam jumlah pertemuan disebabkan sikap tidak profesional China antara pesawat dan kapal China dengan negara lain.
Diketahui bahwa sebuah pesawat tempur China secara berbahaya mencegat sebuah pesawat pengintai militer Australia di wilayah Laut China Selatan pada Mei 2022 dan militer Kanada menuduh pesawat tempur China mengganggu pesawat patroli mereka saat mereka memantau penghindaran sanksi Korea Utara.
China tidak diterima dituduh seperti itu, Saat Menhan China Fenghe dalam tatap muka dengan Menhan AS Lloyd Austin, Fenghe mengatakan “Jika ada yang berani memisahkan Taiwan dari China, tentara China pasti tidak akan ragu untuk memulai perang berapa pun biayanya.
Menhan China juga mengatakan bahwa Hubungan China-AS berada pada titik kritis dan hal tersebut tidak diinginkan China. China berharap AS fokus kepada upaya mencari perdamaian dan stabilitas dan meminta Amerika Serikat untuk memperkuat solidaritas.
Wei menegaskan bahwa China mendukung pembicaraan damai dan menentang ‘penyediaan senjata dan penerapan sanksi maksimum’.
“Apa akar penyebab krisis ini? Siapa dalang di balik ini? Siapa yang paling dirugikan? Dan siapa yang paling diuntungkan? Siapa yang mempromosikan perdamaian dan siapa yang menambahkan bahan bakar ke api? Saya pikir kita semua tahu jawabannya untuk pertanyaan-pertanyaan ini,” kata Wei.
Sikap keras China Terhadap Provakasi AS Bisa Picu Perang Dunia III
Pidato Menhan China Wei Fenghe tersebut mengisyaratkan China siap berperang untuk mempertahankan Taiwan sebagai salah satu provinsinya, bukan sebagai negara merdeka yang didukung barat.
Dalam perspektif perang, sebelum perang berlangsung soal Taiwan, Perang China dengan negara sekutu AS umumnya didahulu dengan perang proxy terlebih dahulu di suatu tempat yang bernama LCS.
Jadi negara-negara yang berada pada lintas LCS adalah negara yang akan terkena colleteral damage (dampak kerusakan parah) dari perang proxy tersebut.
Untuk menghindari tersebut, negara dikawasan LCS yang meliputi Indonesia, Filipina, Malaysia dan negara ASEAN lainnya harus berusaha semaksimal mungkin menghindari perang bila tidak mau terkena dampak buruk dari perang.
Indonesia seharusnya menjadi negara yang paling berkepentingan di ASEAN, Indonesia seharusnya mampu menghentikan ketegangan dan menginisiasi suatu sikap bersama ASEAN bahwa ASEAN tidak mau menjadi colloteral damage dari perang proxy China vs Barat.
Agar Indonesia terhindar dari dampak colleteral damage maka dari sekarang harus menghindari ketergantungan dari negara-negara yang bertikai agar tidak masuk dalam jebakan proxy war dengan cara meningkatkan kemandirian sebagai negara terutama di sektor ekonomi terutama pangan dan energi.
Sumber: bukamatanews.id